Senin, 23 Februari 2015

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI "CENDEKIA" WONOREJO KENCONG


 Pengertian, Konsep Dan Tujuan PAUD "CENDEKIA"
(Pendidikan Anak Usia Dini "CENDEKIA")



Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.


Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini mulai lahir sampai baligh (kalau perempuan ditandai menstruasi sedangkan laki-laki sudah mimpi sampai mengeluarkan air mani) adalah tanggung jawab sepenuhnya orang tua. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 butir 14, pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini "CENDEKIA" merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.


Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini "CENDEKIA" yaitu:
1. Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas
    (Cerdas, Beriman dan Bertaqwa) yaitu anak yang tumbuh dan berkembang
    sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal
   di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
2. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar
    (akademik) di sekolah.

Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.

Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini:
  •  Infant (0-1 tahun)





  •  Toddler (2-3 tahun)





  •  Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)





  •  Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)







Hal-hal yang harus dipahami dalam Karakteristik Anak Usia Dini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh anak, yang bermanfaat bagi perkembangan
     hidupnya.
2. Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak, sehingga dapat memberikan stimulasi
    kepada anak, agar dapat melaksanakan tugas perkembangan dengan baik.
3. Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat yang tepat sesuai
    dengan kebutuhannya.
4. Menaruh harapan dan tuntutan terhadap anak secara realistis.
5. Mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai dengan keadaan dan
    kemampuannya, fisik dan psikologis ( hall & lindzey, 1993).

Pentingnya Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah sebagai berikut:
1) PAUD sebagai titik sentral strategi pembangunan sumber daya manusia dan sangat
     fundamental.
2) PAUD memegang peranan penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak
     selanjutnya, sebab merupakan fondasi dasar bagi kepribadian anak.
3) Anak yang mendapatkan pembinaan sejak dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan
    kesejahteraan fisik maupun mental yang akan berdampak pada peningkatan prestasi
    belajar, etos kerja, produktivitas, pada akhirnya anak akan mampu lebih mandiri dan
    mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
4) Merupakan Masa Golden Age (Usia Keemasan). Dari perkembangan otak manusia, maka
    tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni
    mencapai 80% perkembangan otak.
5) Cerminan diri untuk melihat keberhasilan anak dimasa mendatang. Anak yang
     mendapatkan layanan baik semenjak usia 0-6 tahun memiliki harapan lebih besar
     untuk meraih keberhasilan di masa mendatang. Sebaliknya anak yang tidak
     mendapatkan pelayanan pendidikan yang memadai membutuhkan perjuangan 
     yang cukup berat untuk mengembangkan hidup selanjutnya.
 
Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini

Memasuki abad XXI dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, sebagai akibat dari multi krisis yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era globalisasi, dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dalam pasar kerja global. Ketiga, sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian system pendidikan nasional, sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keragaman potensi, kebutuhan daerah, peserta didik, dan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.

Permasalahannya adalah ketidaksiapan bangsa Indonesia menghadapi ketiga tantangan di atas, disebabkan rendahnya mutu sumber daya manusianya. Untuk menghadapi tantangan itu, diperlukan upaya serius melalui pendidikan sejak dini yang mampu meletakkan dasar-dasar pemberdayaan manusia agar memiliki kesadaran akan potensi diri dan dapat mengembangkannya bagi kebutuhan diri, masyarakat dan bangsa sehingga dapat membentuk masyarakat madani.

Pendidikan anak usia dini merupakan hal paling mendasar yang dilakukan sedini mungkin dan dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Menyeluruh, artinya layanan yang diberikan kepada anak mencakup layanan pendidikan, kesehatan dan gizi. Terpadu mengandung arti layanan tidak saja diberikan pada anak usia dini, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat sebagai satu kesatuan layanan.

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini


Anak adalah perwujudan cinta kasih orang dewasa yang siap atau tidak untuk menjadi orang tua. Memiliki anak, siap atau tidak, mengubah banyak hal dalam kehidupan, dan pada akhirnya mau atau tidak kita dituntut untuk siap menjadi orang tua yang harus dapat mempersiapkan anak-anak kita agar dapat menjalankan kehidupan masa depan mereka dengan baik.
Mengenal, mengetahui, memahami dunia anak memang bukan sesuatu yang mudah. Dunia yang penuh warna-warni, dunia yang segalanya indah, mudah, ceria, penuh cinta, penuh keajaiban dan penuh kejutan. Dunia yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak anak namun dalam kepemilikanya banyak bergantung pada peranan orang tua.


Para ahli sependapat bahwa peranan orang tua begitu besar dalam membantu anak-anak agar siap memasuki gerbang kehidupan mereka. Ini berarti bahwa jika berbicara tentang gerbang kehidupan mereka, maka akan membicarakan prospek kehidupan mereka 20-25 tahun mendatang. Pada tahun itulah mereka memasuki kehidupan yang sesungguhnya. Masuk ke dalam kemandirian penuh, masuk ke dalam dunia mereka yang independen yang sudah seharusnya terlepas penuh dari orang tua dimana keputusan-keputusan hidup mereka sudah harus dapat dilakukan sendiri. Disinilah peranan orang tua sudah sangat berkurang dan sebagai orang tua, pada saat itu kita hanya dapat melihat buah hasil didikan kita sekarang, tanpa dapat melakukan perubahan apapun.


Mengapa orang tua perlu meningkatkan intelektualitas anak demi mempersiapkan mereka masuk sekolah? Jawabannya, sekolah saat ini meminta persyaratan yang cukup tinggi dari kualitas seorang siswa. Masih didapat siswa yang masuk SD sudah diperkenalkan dengan berbagai macam pelajaran dan ilmu sejak dini. Anak-anak sudah harus memiliki kreativitas yang tinggi sejak kecil. Oleh sebab itu, anak-anak yang memiliki intelektualitas yang tinggi akan lebih mudah menerima dengan baik semua yang diajarkan. Mereka akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, lebih mudah beradaptasi, lebih mudah menerima hal-hal yang baru, atau intelektualitas anak bisa dikembangkan jauh sebelum mereka masuk ke sekolah. Kondisi seperti itulah yang menempatkan orang tua sebagai guru pertama dan utama bagi anak-anaknya dalam program pendidikan informal yang terjadi di lingkungan keluarga.


Sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa memberikan pendidikan anak usia dini cukup dilakukan oleh orang dewasa yang tidak memerlukan pengetahuan tentang PAUD. Selain itu juga mereka menganggap PAUD tidak memerlukan profesionalisme. Pandangn tersebut adalah keliru.
Jika PAUD ingin dilakukan di rumah oleh ibu-ibu sendiri, maka ibu-ibu itu perlu belajar dan menambah pengetahuan tentang proses pembelajaran anak, misalnya dengan membaca buku, mengikuti ceramah atau seminar tentang PAUD.

Kenyataannya semakin banyak ibu-ibu bekerja di luar rumah, oleh karena itu haruslah orang yang menggantikan peran ibu tersebut memahami proses tumbuh kembang anak.
Pembelajaran pada anak usia dini adalah proses pembelajaran yang dilakukan melalui bermain. Ada lima karakteristik bermain yang esensial dalam hubungan dengan PAUD (Hughes, 1999), yaitu: meningkatkan motivasi, pilihan bebas (sendiri tanpa paksaan), non linier, menyenangkan dan pelaku terlibat secara aktif.
Bila salah satu kriteria bermain tidak terpenuhi misalnya guru mendominasi kelas dengan membuatkan contoh dan diberikan kepada anak maka proses belajar mengajar bukan lagi melalui bermain. Proses belajar mengajar seperti itu membuat guru tidak sensitif terhadap tingkat kesulitan yang dialami masing-masing anak.
Ketidaksensitifan orangtua terhadap kesulitan anak bisa juga terjadi, alasan utama yang dikemukakan biasanya karena kurangnya waktu karena orangtua bekerja di luar rumah.
Memahami perkembangan anak dapat dilakukan melalui interaksi dan interdependensi antara orangtua dan guru yang terus dilakukan agar penggalian potensi kecerdasan anak dapat optimal. Interaksi dilakukan dengan cara guru dan orangtua memahami perkembangan anak dan kemampuan dasar minimal yang perlu dimiliki anak, yaitu musikal, kinestetik tubuh, logika matematika, linguistik, spasial, interpersonal dan intrapersonal, karena pada umumnya semua orang punya tujuh intelegensi itu, tentu bervariasi tingkat skalanya.

Orang tua Sebagai Guru Pertama
Kegiatan dan proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan ini harus bekerja sama dan saling mendukung untuk hasil yang maksimal dalam membentuk kepribadian seorang anak yang baik dan sholeh.

Lingkungan pertama yang punya peran adalah lingkungan keluarga, disinilah anak dilahirkan,di rawat dan dibesarkan. Disinilah proses pendidikan berawal, orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak. Orang tua adalah guru agama, bahasa dan sosial pertama bagi anak, kenapa demikian? Karena orang tua (ayah) adalah orang yang pertama kali melafazdkan adzan dan iqomah ditelinga anak di awal kelahirannya. Orang tua adalah orang yang pertama kali mengajarkan anak berbahasa dengan mengajari anak mengucapkan kata ayah, ibu, nenek, kakek dan anggota keluarga lainnya. Orang tua adalah orang yang pertama mengajarkan anak bersosial dengan lingkungan sekitarnya.

Orang tua, ibu khususnya karena seorang ibu yang biasanya punya banyak waktu bersama anak dirumah, bisa menjadi guru yang baik bagi anak-anaknya, jika seorang ibu mampu mengarahkan, membimbing dan mengembangkan fitrah dan potensi anak secara maksimal pada tahun-tahun pertama kelahiran anak dimana anak belum disentuh oleh lingkungan lain, dalam artian anak masih suci.

Masa-masa anak hanya berinteraksi dengan anggota keluarga, ini adalah saat yang tepat bagi orang tua untuk membentuk karakter seorang anak. Orang tualah yang mengarahkan kehidupan anak dengan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari dirumah yang merupakan teladan bagi anak.

Disadari atau tidak oleh orang tua, gerak-gerik dan tingkah laku mereka sehari-hari yang setiap waktu bahkan setiap saat dilihat, dirasakan dan di dengar oleh anak adalah proses belajar bagi mereka.

Kalau materi yang sering diterima anak baik, sebuah keluarga yang harmonis, hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang, secara otomatis unsur-unsur kebaikan itu akan tertransfer kedalam diri anak, disaat itu bisa dikatakan orang tua telah berhasil menjadi seorang guru yang baik bagi anaknya. Namun jika materi yang sering diterima anak tidak baik, seperti kekerasan dalam rumah tangga, perhatian dan kasih sayang yang kurang karena orang tua sibuk dengan urusan masing-masing, ucapan-ucapan yang tidak baik, disaat itu orang tua telah gagal menjadi guru pertama dan utama bagi anak.

Proses kehidupan dalam sebuah keluarga adalah proses belajar pertama bagi anak sebelum mereka hidup dalam lingkungan yang lebih luas yaitu sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu seharusnya setiap orang tua harus mampu memanfaatkan masa-masa ini untuk mengembangkan potensi anak untuk membentuk pribadi yang sempurna.
Setiap oarng tua selalu mengatakan dan berharap punya anak yang baik dan sholeh. Jadi untuk mewujudkan keinginan dan harapan itu, jadilah orang tua sekaligus guru bagi anak dirumah, dengan menyajikan materi-materi yang mereka butuhkan yaitu suasana yang tenang tanpa pertengkaran dan kekerasan, kasih sayang dan perhatian yang cukup dari sosok seorang ibu dan ayah (jadilah ayah dan ibu ideal bagi anak-anak Anda).

Selanjutnya agar fitrah dan potensi anak semakin berkembang dan terarah, yang mungkin dalam hal ini orang tua punya keterbatasan, anak mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru disekolah sebagai lembaga pendidikan secara formal. Disini anak di didik dan dibimbing oleh seorang guru, dan anak berinteraksi dengan teman sebaya.
Di sekolah terlihat hasil dari pola asuh orang tua dirumah sebelum anak terjun kelingkungan sekolah. Ada anak yang baik dan punya sopan santun, dan ada juga yang terbiasa berkata tidak sopan dan banyak lagi macam karakter-karakter anak yang lain. Semua model karakter anak tersebut adalah hasil dari didikan orang tua dirumah.

Sesuatu yang ditanamkan dan dibiasakan oleh orang tua sebagai dasar karakter anak itulah yang kelihatan dalam diri anak pada tahap berikutnya. Perbedaan-perbedaan ini bisa terlihat ketika anak-anak berkumpul dan bergabung jadi satu, disanalah terlihat bermacam-macam kepribadian dan karakter mereka.
Tugas guru disini membantu orang tua untuk membimbing dan mengembangkan potensi anak agar lebih terarah. Sekali lagi sifatnya hanya membantu, semaksimal apapun usaha yang dilakukan seorang guru tanpa bantuan dari orang tua hasilnya sia-sia. Karena waktu guru bersama anak dan orang tua bersama anak berbanding 25% dan 75%. Anak lebih kurang hanya punya waktu 25% perhari bersama guru disekolah, sisanya 75% lagi anak menghabiskan waktu bersama orang tua dirumah. Lagi pula saat anak berada disekolah, seorang guru tidak akan mampu memperhatikan anak didiknya satu persatu yang kadang jumlahnya melebihi kapasitas, dan dalam masalah ini guru tidak punya wewenang apa-apa, guru hanya menjalankan tugas mengajar dan menjadi seorang pendidik.

Intinya walaupun anak sudah diserahkan kesekolah bukan berarti urusan pendidikan anak adalah tanggung jawab sekolah dan orang tua lepas tangan dan melalaikan pendidikan anak. Yang harus dilakukan adalah orang tua menjalin kerja sama dan komunikasi yang baik dengan pihak sekolah atau guru, agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam mendidik anak.

Setelah orang tua dibantu oleh guru disekolah, selanjutnya anak akan masuk pada lingkungan sosial yaitu masyarakat. Kematangan anak untuk masuk pada lingkungan masyarakat tidak terlepas dari peran orang tua. Tentunya orang tua telah mempersiapkan anaknya untuk memasuki lingkungan masayarakat, disekolah juga anak telah belajar hidup bersosial dengan adanya interaksi antara anak yang satu dengan yang lainnya. Pelajaran yang diperoleh anak dari orang tua dan guru menjadi bekal bagi anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial yang lebih luas.

Tugas lingkungan masyarakat adalah memelihara dan melestarikan apa yang sudah dimiliki anak, dengan cara menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat dan bebas dari penyimpangan-penyimpangan yang bisa merusak jiwa anak. Usaha ini masih titik awalnya berasal dari setiap orang tua, karena masyarakat itu merupakan gabungan dari satu keluarga dengan keluarga lainnya. Apabila setiap orang tua yang ada disatu lingkungan yang disebut masyarakat sudah melaksanakan kewajiban, tugas dan tanggung jawab masing-masing pada anaknya niscaya akan tercipta lingkungan yang baik dan sehat selanjutnya anak juga akan berkembang dengan baik dan sempurna.

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa titik awal dari pembentukan kepribadian seorang anak dan masyarakat adalah orang tua. Seandainya setiap orang tua menyadari tugas dan tanggung jawabnya serta mampu menjadi guru pertama bagi anak-anaknya, mungkin akan terlahir generasi muda yang punya kepribadian tangguh dan anak-anak sholeh.

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini dalam Membangun Masa Depan Bangsa
Kondisi SDM Indonesia berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh PERC (Political and Economic Risk Consultancy) pada bulan Maret 2002 menunjukkan kualitas pendidikan Indonesia berada pada peringkat ke-12, terbawah di kawasan ASEAN yaitu setingkat di bawah Vietnam. Rendahnya kualtias hasil pendidikan ini berdampak terhadap rendahnya kualtias sumber daya manusia Indonesia.

Dalam kondisi seperti ini tentunya sulit bagi bangsa Indonesia untuk mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Pembangunan sumber daya manusia yang dilaksanakan di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang dan sebagainya, dimulai dengan pengembangan anak usia dini yang mencakup perawatan, pengasuhan dan pendidikan sebagai program utuh dan dilaksanakan secara terpadu. Pemahaman pentingnya pengembangan anak usia dini sebagai langkah dasar bagi pengembangan sumber daya manusia juga telah dilakukan oleh bangsa-bangsa ASEAN lainnya seperti Thailand, Singapura, termasuk negara industry Korea Selatan. Bahkan pelayanan pendidikan anak usia dini di Singapura tergolong paling maju apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Di Indonesia pelaksanaan PAUD masih terkesan eksklusif dan baru menjangkau sebagian kecil masyarakat. Meskipun berbagai program perawatan dan pendidikan bagi anak usia dini usia (0-6 tahun) telah dilaksanakan di Indonesia sejak lama, namun hingga tahun 2000 menunjukkan anak usia 0-6 tahun yang memperoleh layanan perawatan dan pendidikan masih rendah. Data tahun 2001 menunjukkan bahwa dari sekitar 26,2 jut anak usia 0-6 tahun yang telah memperoleh layanan pendidikan dini melalui berbagai program baru sekitar 4,5 juta anak (17%). Kontribusi tertinggi melalui Bina Keluarga Balita (9,5%), Taman Kanak-kanak (6,1%), Raudhatul Atfal (1,5%). Sedangkan melalui penitipan anak dan kelompok bermain kontribusinya masing-masing sangat kecil yaitu sekitar 1% dan 0,24%.

Masih rendahnya layanan pendidikan dan perawatan bagi anak usia dini saat ini antara lain disebabkan masih terbatasnya jumla lembaga yang memberikan layanan pendidikan dini jika dibanding dengan jumlah anak usia 0-6 tahun yang seharusnya memperoleh layanan tersebut. Berbagai program yang ada baik langsung (melalui Bina Keluarga Balita dan Posyandu) yang telah ditempuh selama ini ternyata belum memberikan layanan secara utuh, belum bersinergi dan belum terintegrasi pelayanannya antara aspek pendidikan, kesehatan dan gizi. Padahal ketiga aspek tersebut sangat menentukan tingkat intelektualitas, kecerdasan dan tumbuh kembang anak.

Pentingnya pendidikan anak usia dini telah menjadi perhatian dunia internasional. Dalam pertemuan Forum Pendidikan Dunia tahun 2000 di Dakar Senegal menghasilkan enam kesepakatan sebagai kerangka aksi pendidikan untuk semua dan salah satu butirnya adalah memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung, Indonesia sebagai salah satu anggota forum tersebut terikat untuk melaksanakan komitmen ini.
Perhatian dunia internasional terhadap urgensi pendidikan anak usia dini diperkuat oleh berbagai penelitian terbaru tentang otak. Pada saat bayi dilahirkan ia sudah dibekali Tuhan dengan struktur otak yang lengkap, namun baru mencapai kematangannya setelah di luar kandungan. Bayi yang baru lahir memiliki lebih dari 100 milyar neuron dan sekitar satu trilyun sel glia yang berfungsi sebagai perekat serta synap (cabang-cabang neuron) yang akan membentuk bertrilyun-trilyun sambungan antar neuron yang jumlahnya melebihi kebutuhan. Synap ini akan bekerja sampai usia 5-6 tahun. Banyaknya jumlah sambungan tersebut mempengaruhi pembentukan kemampuan otak sepanjang hidupnya. Pertumbuhan jumlah jaringan otak dipengaruhi oleh pengalaman yang didapat anak pada awal-awal tahun kehidupannya, terutama pengalaman yang menyenangkan. Pada fase perkembangan ini akan memiliki potensi yang luar biasa dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, matematika, keterampilan berpikir, dan pembentukan stabilitas emosional.
Ada empat pertimbangan pokok pentingnya pendidikan anak usia dini, yaitu:
(1) Menyiapkan tenaga manusia yang berkualitas,
(2) Mendorong percepatan perputaran ekonomi dan rendahnya biaya sosial karena tingginya produktivitas kerja dan daya tahan,
(3) Meningkatkan pemerataan dalam kehidupan masyarakat,
(4) Menolong para orang tua dan anak-anak.
Pendidikan anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikososial dan tidak terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia dini dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja seperti halnya interaksi manusia yang terjadi di dalam keluarga, teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini.




Pembelajar Dengan Tema TANAMAN
ANAK CENDEKIA melakukan kegiatan sains pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau sampai menjadi tanaman kacang hijau yang muncul akar, batang dan daunnya.
Kegiatan ini banyak sekali manfaatnya dan disukai sama anak-anak
Tidak Percaya ??? Silakan dicoba...










KURIKULUM 2013 PAUD CENDEKIA


 KURIKULUM PAUD 2013
Kurikulum PAUD 2013 pada hakikatnya merupakan seperangkat rencana yang akan dilakukan selama proses pembelajaran, sehingga mutlak diperlukan oleh setiap satuan pendidikan. Kurikulum PAUD disiapkan oleh satuan PAUD yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan anak dengan mengacu pada dalam Peremendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD. Setiap anak diberi kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai potensi masing-masing. Pendidik bertugas membantu, jika anak membutuhkan.
Kurikulum PAUD terdiri dari seperangkat bahan pembelajaran yang mencakup lingkup perkembangan, yaitu perkembangan moral & agama, fisik-motorik,kognitif, bahasa, dan sosial emosional.
Setiap Lembaga PAUD dapat mengembangkan kurikulum sendiri-sendiri sesuai dengan ciri lembaga masing-masing dengan memenuhi prinsip dan capain perkembangan minimal yang tertera dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang  Standar PAUD, sebagai acuan. Kemampuan anak yang tercantum dalam Permendiknas tersebut adalah kemampuan anak pada umumnya, sehingga pada kenyataannya capaian anak-anak dapat melampaui atau dibawah usianya. Hal ini harus dianggap wajar.

Untuk menyusun kurikulum PAUD 2013 ini komponen-komponennya adalah :

  1. KTSP
  2. Kalender Pendidikan
  3. Program Tahunan
  4. Program Semester
  5. Rencana Kerja Mingguan
  6. Rencana Kerja Harian 
  7. Komponen-komponen penilaian

Ke 7 hal diatas akan dibahas satu per satu dalam blog ini.
Selain ke-7 hal diatas masih banyak komponen yang perlu dilengkapi dalam proses KBM PAUD. Akan dibahas juga dalam blog ini, Insya Alloh.
Walaupun PAUD kita Non-Formal tetap komponen diatas harus dipenuhi. Apalagi PAUD kita adalah  PAUD formal itu wajib. Bagaimana kegiatan belajar dan mengajar akan lancar jika Kurikulumnya saja masih acak-acakan. Marilah kita rapikan dan lengkapi administrasi dan kurikulum PAUD kita.

1. KTSP PAUD 2013

Kurikulum KTSP PAUD 2013 yaitu kurikulum nasional yang dikembangkan, disusun dan dikelola oleh sebuah lembaga sesuai kebutuhan dan kultur lembaga tersebut. KTSP lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya itu dipastikan berbeda namun mempunyai inti yang sama.

Kurikulum disusun harus memperhatikan seluruh potensi anak agar dapat berkembang optimal dengan memadukan seluruh aspek pengembangan. 

Kurikulum bukanlah harga mati pada pelaksanaan kegiatan main dan pembelajaran. Kurikulum merupakan acuan minimal, dengan kata lain, kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan situasi kondisi peserta didik, waktu, dan daerah dimana kurikulum tersebut digunakan.

Kurikulum di lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari dua kategori, yaitu kurikulum untuk pendidikan formal dan kurikulum untuk pendidikan non formal. Kurikulum yang digunakan pun dirancang berbeda sesuai usia anak yang dilayani.

PAUD formal saat ini menggunakan kurikulum 2004 yang sering disebut dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Sedangkan PAUD nonformal banyak menggunakan Menu Generik sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran atau pun kegiatan pengembangan lainnya.

Tata cara penyusunan KTSP PAUD 2013

Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu :
Dokumen I dan Dokumen II

DOKUMEN I ( KTSP PAUD 2013 )

Dokumen I dalam KTSP terdiri dari empat BAB yaitu Pendahuluan, Tujuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum, dan Kalender Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi penjabaran :

1.     Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan KTSP)
        
Latar belakang merupakan penjabaran alasan pengembangan kurikulum. Di sini dibahas dua hal sebagai pertimbangan mengapa sebuah pengembangan kurikulum perlu ada, yaitu kenyataan yang ada di lapangan dan harapan pengembang kurikulum.
    
Kenyataan berisi mengenai berbagai fakta yang menjelaskan keadaan lapangan yang menuntut segera dikembangkannya sebuah kurikulum yang sudah ada.

Harapan pengembang kurikulum, berisi berbagai hal yang diharapakan jika kurikulum tersebut dikembangkan dari kurikulum yang sudah ada. Harapan yang disusun memperhatikan kemampuan lembaga, dari segi SDM maupun SDA.

2.     Analisis SWOT Kondisi Lembaga

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai faktor, baik pendukung maupun
penghambat jika sebuah kurikulum akan dikembangkan di wilayah sekitar lembaga.

a)    Strengths (Kekuatan)

Kekuatan merupakan unsur-unsur yang dapat dijadikan pendukung bagi pengembangan kurikulum ini. Kekuatan dapat berupa material muapun nonmaterial.

b)   Weaknesses (Kelemahan)

Kelemahan merupakan faktor penghambat bagi pelaksanaan pengembangan kurikulum. Faktor ini sama dengan faktor kekuatan, dapat bersifat material dan imaterial.

c)    Opportunities (Peluang)

Peluang merupakan kesempatan, celah, atau alternatif, yang berarti bahwa unsur ini merupakan berbagai peluang dan alternatif bagi pelaksanaan pengembangan kurikulum.

d)    Threats (Ancaman)

Ancaman merupakan unsur yang dapat menggagalkan proses dan pelaksanaan pengembangan kurikulum.


BAB II TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan Pendidikan berisi penjabaran :

1      Filosofi


Lembaga menentukan filosofi yang akan dijadikan acuan bagi pengembangan kurikulum agar tidak melenceng dari falsafah bangsa dan kebutuhan sekolah. Filosofi pengembangan kurikulum memperhatikan pada budaya bangsa,perkembangan anak, keadaan wilayah, kemajuan jaman, dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan.



2       Visi Sekolah

Visi merupakan cita-cita utama sekolah yang dijabarkan dalam kalimat. Visi ini tidak lebih dari satu kalimat. Beberapa lembaga menjadikan visi ini sekaligus sebagai motto sekolah agar mudah diingat masyarakat. 

3      Misi Sekolah

Misi merupakan penjabaran agar visi tercapai, atau lebih singkatnya adalah cara mencapai visi. Hal ini memungkinkan bahwa misi dapat lebih dari satu kalimat uraian. 

4      Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah terlahir dari misi yang ada dan merupakan harapan terhadap lulusan yang dihasilkan. Cara yang dijabarkan dalam misi dapat diuraikan menjadi tujuan. 



5      Prinsip Pembelajaran
   
Prinsip pembelajaran perlu disusun agar pelaksanaan kurikulum yang telah dikembangkan tetap pada jalurnya. Prinsip dapat disusun dengan mengadopsi dari perkembangan anak, budaya dan adat istiadat daerah, ataupun tuntutan perkembangan jaman. 

6     Tata Tertib
   
Jika prinsip pembelajaran telah disusun, maka perlu ada tata tertib pelaksanaan pembelajaran yang juga dimuat dalam pengembangan kurikulum agar pelaksanaannya tidak melanggar karakteristik anak, budaya, dan filosofi sekolah. Tata tertib diberlakukan pada sekolah, guru, dan orang tua sebagai pengguna.

BAB III  STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Hal ini merupakan inti isi kurikulum, di dalamnya memuat menu pembelajaran yang akan dijadikan acuan pembelajaran sepanjang tahun. Struktur meliputi kurikulum inti dan kurikulum institusional atau muatan lokal dan berisi alokasi waktu pada masing-masing aspek. 
Isi kurikulum disusun dengan memperhatikan komponen anak, pendidik, pembelajaran, asesmen, dan pengelolaan pembelajarannya itu sendiri. 
  • Anak memperhatikan sasaran layanan usia di sekolah
  • Pendidik memperhatikan kompetensi lulusan dan kualifikasi pendidikan
  • Pembelajaran memperhatikan pengelompokkan usia
  • Asesmen dengan menyusun acuan pemantauan perkembangan anak dalam pembelajaran
  • Pengelolaan pembelajaran berisi satuan kegiatan dari tahunan hingga ke harian.
1    Bidang Pengembangan
      Bidang pengembangan atau aspek perkembangan merupakan perkembangan yang akan   dilatihkan selama proses pembelajaran sesuai dengan usia dan karakteristik anak. 
Jika pengembangan kurkikulum mengacu pada kurikulum PAUD formal, maka akan ada lima bidang pengembangan. Namun jika mengacu pada kurikulum PAUD nonformal akan terdapat enam aspek perkembangaan.

2     Muatan Lokal
      Muatan lokal merupakan isi kurikulum yang akan menjadi ciri khas sebuah sekolah sesuai dengan kegiatan khas dari masyakarat sekitar. 

3     Kegiatan Pengembangan Diri
     Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian anak melalui kegiatan penyaluran minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas. 

4     Pengaturan Beban Mengajar
       Pembagian alokasi waktu agar indikator dapat dikembangkan dengan merata.
Kalender berisi tentang pengaturan waktu pembelajaran selama setahun yang disesuaikan pada kebutuhan daerah, peserta didik dan pemerintah daerah maupun pusat. 
Dalam kalender dijabarkan juga sistem pembelajaran yang dianut, menggunakan triwulan, catur wulan, atau semester. Memuat juga waktu pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, dimulai jam berapa dan kapan berakhirnya.

 DOKUMEN II ( KTSP PAUD 2013 )

Dokumen II KTSP berisi pengembangan silabus yang merupakan perencanaan tahunan, semester/bulanan, mingguan, dan harian. Dokumen II berisi inti pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan.


Demikianlah cara penyusunan KTSP PAUD 2013 ini, untuk contoh dari KTSP yang sudah jadi akan dilampirkan dalam kesempatan lain berupa File yang dapat di unduh di blog ini.


2. KALENDER PENDIDIKAN PAUD 2013

Kalender Pendidikan atau Kalender Akademik PAUD merupakan pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik dalam kurun waktu satu tahun. Kalender akademik digunakan sebagai acuan pembelajaran untuk hari efektif (HE), Minggu Efektif (ME) dan Hari libur (HL) pada tahun yang ditempuh.
Kalender akademik ini berfungsi sebagai acuan kegiatan yang akan dilakukan selama tahun ajaran yang ditempuh. Dari sini dapat terlihat jumlah Minggu Efektif, Hari Efektif dan perkiraan libur. Sehingga kita mudah dalam penyusunan program-program sekolah yang lain.

Fungsi, Komponen dan Contoh Kalender Pendidikan

Fungsi kalender pendidikan :

  • Mendorong efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran di sekolah
  • Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur sekolah
  • Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran sekolah
  • Pedoman bagi guru untuk menyusun program tahunan, program semester serta membuat silabus dan satuan acara pembelajaran

Dalam kalender akademik terdapat beberapa komponen, diantaranya :

1. Tahun Ajaran
    Tahun ajaran merupakan awal dari dimulainya kegiatan pembelajaran di sekolah. Tahun ajaran baru 
    ditetapkan oleh Dinas yaitu pada Bulan Juli setiap tahun dan berakhir di Bulan Juni tahun berikutnya.

2. Minggu Efektif
   Minggu efektif adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Minggu efektif
   untuk PAUD adalah 34 Minggu dalam satu tahun. Tapi setiap sekolah bisa menyesuaikannya sesuai 
   kondisi   dan kebutuhan sekolah.
3. Hari Libur
   Hari libur adalah waktu yang ditetapkan untuk  tidak diadakannya kegiatan belajar mengajar terjadwal.
   Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Agama
   dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan libur nasional.

   Setiap Kota/Kabupaten juga lembaga dapat menetapkan hari libur khusus diluar hari libur yang ditetapkan.  Hal tersebut disesuaikan dengan rencana yang dibuat oleh lembaga tersebut.
Hali libur tersebut mencakup :
  • Libur Semester
  • Libur hari-hari besar keagamaan
  • Libur nasional
  • Cuti bersama
  • dan Libur khusus yang ditetapkan lembaga.

Contoh Kalender Pendidikan

berikut ini contoh kalender pendidikan yang ditetapkan Dinas Pendidikan setempat
Kalender pendidikan
Klik untuk memperbesar



Sedangkan lembaga kami mengembangkan sendiri kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan lembaga. Bentuknya kami ubah berbeda dengan standar yang dikeluarkan oleh Dinas, namun tanpa mengurangi esensi dari kalender pendidikan itu sendiri.

Kalender Pendidikan PAUD 2013 PAUD CENDEKIA

Inilah kalender pendidkan yang kami susun untuk Semester I tahun ajaran 2014/2015.

3. PROGRAM TAHUNAN

4. PROGRAM SEMESTER


program semester paud

Program Semester atau Perencanaan Semeter PAUD merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan-jaringan tema yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema dan sebarannya ke dalam semester 1 dan semester 2.

Langkah-langkah penyusunan program semester sebagai berikut  :

  1. Pelajari dokumen kurikulum , yakni kerangka dasar dan standar kompetensi. Untuk contohnya :                                                                                                                                     Indikator PAUD Kelompok Usia 2 – 3 Tahun

    Dibawah ini adalah contoh indikator PAUD untuk anak usia 2 sampai 3 tahun
    ASPEK PERKEMBANGAN
    STANDAR PERKEMBANGAN
    PERKEMBANGAN DASAR
    INDIKATOR
    MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
    Anak mampu meniru secara sederhana perilaku keagamaan yang dilihat dan didengarnya, mengekspresikan rasa sayang atau cinta kasih sayangnya serta mulai meniru perilaku baik dan sopan
    Dapat meniru perilaku keagamaan secara sederhana
    ·         Menyebut nama Tuhan
    ·         Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
    ·         Menyanyikan lagu keagamaan
    ·         Mengucapkan salam keagamaan
    Dapat mengekpresikan rasa sayang atau cinta kasih sesamanya
    ·         Menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih melalui belaian/ rangkulan
    ·         Menyayangi binatang
    ·         Memelihara tanaman
    ·         Suka menolong teman
    Dapat meniru perilaku yang baik dan sopan
    ·         Mengucapkan salam, terima kasih, minta tolong secara sederhana
    ·         Mau menjawab sapaan dengan ramah
    SOSIAL, EMOSIONAL,  DAN KEMANDIRIAN
    Anak mampu beriteraksi, dan menunjukkan reaksi emosi yang wajar, mengenal tagungjawab, mulai menunjukkan kemandirian, disiplin, dan percaya diri
    Dapat berinteraksi dengan lingkungan terdekat
    ·        Mulai menunjukkan senang bermain dengan teman
    ·         Merespon terhadap beberapa nama teman bermain
    ·         Senang meniru apa yang dilakukan orang lain
    ·         Mau menyapa teman
    ·         Dapat menunjukkan keinginannya
    ·         Mau memilih sesuatu yang disukai
    ·         Mempertahankan hak milik
    ·         Menunjuk benda miliknya
    Dapat mengenal diri dan lingkungan Terdekat
    ·        Menunjuk orang-orang yang terdekat
    ·        Menyebutkan ciri-ciri dirinya
    ·        Menyebutkan idintitas dirinya
    Dapat menunjukkan kemandirian
    ·         Dapat ditinggalkan oleh orangtuanya
    ·         Memilih kegiatan sendiri
    ·         Mulai dapat menggunakan toilet (wc) namun masih dibantu/diingatkan
    ·        Makan dan minum sendiri
    Dapat mengekpresikan emosi secara wajar
    ·         Menunjukkan ekspresi emosi yang wajar ketika mengalami ketidaknyamanan (Misal: Diganggu temannya)
    ·        Menunjukkan ekspresi emosi yang wajar ketika mengalami kegembiraan (Misal: Melihat hal yang lucu)
    Mulai menunjukkan sikap kedisiplinan
    ·         Menyimpan mainannya sendiri
    ·         Mulai mengikuti aturan sederhana
    Mulai menunjukkan percaya diri
    ·         Berani mengungkapkan perasaannya
    ·         Berani menampilkan kemampuaannya
    BAHASA
    Anak mampu mendengarkan dan berkomunikasi  secara lisan dengan kalimat sederhana
    Dapat mendengarkan
      informasi lisan
    ·         Mendengarkan cerita
    ·         Mendengarkan lagu-lagu
    ·         Melaksanakan perintah sederhana
    ·         Merespon ketika namanya dipanggil
    Dapat mengungkapkan keinginannya melalui ungkapan sederhana
    ·         Mengucapkan kalimat dengan 2-3 kata (Contoh: Saya mau makan, dll.)
    ·         Menjawab pertanyaan sederhana “apa, siapa, dimana”
    ·         Menggunakan kata ganti "aku"
    ·         Menyebutkan nama diri
    ·         Meniru dan mengulangi bunyi dan atau kata
    ·         Menceritakan pengalaman sehari-hari secara sederhana
    Dapat mengenal lambang (pramembaca)
    ·         Menunjukkan lambang suatu benda (Contoh: mengenal lambang/logo dari produk makanan, minuman yang dikenal anak, dll.)
    ·         Mengemukakan kembali cerita yang digemari
    ·         Memilih-milih buku/media cetak lainnya menurut kesukaannya
    ·         Meminta tolong kepada orang dewasa untuk menuliskan cerita gambar yang dibuatnya
    Dapat membuat coretan-coretan (pramenulis)
    ·         Menghasilkan coretan dengan menggunakan berbagai alat tulis
    ·         Menghasilkan garis-garis dengan alat tulis
    KOGNITIF
    Anak mampu mengenal  benda dan memanipulasi objek/benda
    Dapat mengenal benda
    ·         Menyebutkan benda-benda di sekitar
    ·         Menyebutkan berbagai bentuk benda
    ·         Membedakan warna yang dikenalnya
    ·         Membedakan ukuran benda (besar-kecil)
    ·         Membedakan rasa dan bau
    ·         Membedakan konsep buka-tutup. depan-belakang, keluar-masuk
    Dapat  menggunakan benda
    ·         Menyusun benda  ke atas dan ke samping
    ·         Memasang puzzel 3 keping
    ·         Membilang 1-5 (tanpa mengenal konsep)
    ·         Mengenal konsep 1-2
    ·         Membedakan banyak-sedikit, sama- tidak sama
    ·         Membedakan bunyi –bunyian
    ·         Mulai dapat menggunakan alat untuk memperoleh sesuatu yang berada di luar jangkauannya (Contoh: meraih benda dengan menggunakan alat bantu)
    ·         Membangun balok dan merobohkannya
    ·         Menyodok, menjatuhkan, mendorong, menarik, dan meremas benda untuk melihat apa yang akan terjadi
    ·         Mulai dapat menempatkan benda pada tempat tempat yang sesuai (Contoh: Membuang sampah di tempat sampah, menyimpan mainan ditempatnya, dll.)
    Dapat mengenal ciri-ciri benda/orang
    ·         Mulai mengenal jenis kelamin
    ·         Menyebutkan bagian tubuh secara sederhana
    FISIK/MOTORIK
    Anak mampu melakukan
    gerak dasar sederhana
    Dapat melakukan gerakan di tempat (tidak berpindah)
    ·         Meniru gerakan senam sederhana
    ·         Mengekspresikan diri lewat seni musik, dengan berbagai gerakan
    Dapat melakukan gerak
    berpindah tempat
    ·         Berjalan dengan kontrol yang baik
    ·         Berlari lurus ke depan
    ·         Melompat turun dari ketinggian 10-20 cm dengan dua kaki
    ·         Merayap dan merangkak lurus ke depan
    ·         Menghindari rintangan ketika berjalan
    ·         Melompat ke depan dengan dua kaki bersama-sama
    ·         Menirukan gerakan binatang dan tanaman
    ·         Naik turun tangga dengan berpegangan
    Dapat memainkan benda menggunakan tangan atau kaki
    ·         Menggulirkan bola dengan satu/dua tangan
    ·         Melempar bola dengan satu atau dua tangan
    ·         Memasukkan bola ke dalam keranjang
    ·         Menangkap bola besar yang dilambungkan dengan dua tangan
    ·         Menendang bola
    ·         Memegang benda dengan benar
    ·         Mengaduk cairan dengan berbagai alat
    ·         Menuang (air, beras, biji-bijian)
    ·         Meraup pasir, biji-bijian, beras
    Anak mampu menunjukan kontrol dan koordinasi antara tangan dan mata
    Dapat melakukan koordinasi mata dan jari-jari untuk kelenturan otot
    ·         Merobek dengan jari
    ·         Menggunakan lima jari untuk meremas-remas sesuatu
    ·         Menggunakan dua jari untuk memegang sesuatu
    ·         Melipat kertas tak beraturan
    ·         Menggunting kertas tak beraturan
    ·         Menggunakan kuas,spidol dan  krayon untuk mencoret-coret bebas
    ·         Meronce dengan manik-manik yang besar
    ·         Membedakan permukaan benda melalui perabaan
    Anak mampu menunjukkan kesehatan fisik dan kebersihan dirinya secara sederhana
    Menjaga kesehatan fisik diri sendiri
    ·         Mau makan makanan yang bergizi
    ·         Menutup mulut ketika batuk atau menguap
    Menjaga kebersihan dirinya
    ·         Menggosok gigi sendiri (dengan pengawasan)
    ·         Mandi pada waktunya
    ·         Makan sendiri dengan dibantu
    ·         Mau cuci tangan sebelum dan sesudah makan
    SENI
    Anak Mampu melakukan berbagai gerakan anggota tubuhnya sesuai dengan irama dan dapat mengekspresikan diri dalam bentuk goresan sederhana
    Dapat bergerak bebas mengikuti irama musik
    ·         Bertepuk tangan mengikuti irama musik
    ·         Menari mengikuti irama musik
    ·         Memukul-mukul benda menurut irama musik
    Dapat mengekspresikan diri dalam bentuk coretan sederhana
    ·         Mengekspresikan diri melalui gambar sederhana
    ·         Mengekspresikan imajinasinya dalam bentuk coretan atau gambar
     
    Indikator PAUD Kelompok Umur 3 – 4 tahun

    Dibawah ini adalah contoh indikator yang dapat digunakan untuk anak usia 3 sampai 4 tahun.


    ASPEK
    PENGEMBANGAN
    STANDAR
    PENGEMBANGAN
    PENGEMBANGAN
    DASAR
    INDIKATOR
    A.      MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
    I.      Anak mampu meniru dan mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan  gerakan beribadah secara sederhana serta mulai berperilaku baik atau sopan 
    a.     Dapat mengucapkan bacaan doa dan lagu keagamaan secara sederhana
    1.     Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
    2.     Menirukan lagu-lagu keagamaan
    b.     Dapat meniru gerakan ibadah secara sederhana
    1.     Menirukan sikap berdoa
    2.     Meniru gerakan ibadah yang sederhana
    c.      Dapat mengenal dan menyayangi ciptaan Tuhan
    1.     Menyebut contoh ciptaan Tuhan secara sederhana (Contoh: Kucing, anjing)
    2.     Menyayangi ciptaan Tuhan (Contoh: Memberi makan binatang peliharaan)
    3.     Mau menolong teman
    4.     Menunjukkan empati dan perhatian terhadap orang lain (teman sebaya)
    d.     Dapat mengenal sopan santun dan mulai berperilaku saling menghormati sesama
    1.     Mengucapkan salam, terima kasih, minta tolong, minta maaf  secara sederhana
    2.     Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah
    B.    SOSIAL, EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN
     

    I.      Anak mampu beriteraksi, dapat menunjukan reaksi emosi yang wajar, mengenal tanggung jawab, kemandirian dan mulai menunjukkan rasa percaya diri
    a.     Dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa yang dikenal
    1.     Senang bermain dengan teman
    2.     Meminta izin bila menggunakan benda milik orang lain
    3.     Mau bekerja dalam kelompok
    4.     Berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya
    5.     Meminta perhatian dengan mengangkat tangan, membuat permintaan verbal, atau cara lainnya
    6.     Mendengar dan berbicara dengan orang dewasa yang dikenalnya
    7.     Mengadukan masalah kepada orang dewasa ketika mengalami ketidaknyamanan dengan teman
    8.     Mau menyapa teman
    9.     Tidak mengganggu teman
    10. Mau mengalah
    11. Mau menolong teman
    12. Menunjukkan perhatian terhadap orang lain
    b.     Dapat menjaga keamanan diri sendiri
    1.     Menghindari dari benda-benda yang berbahaya
    2.     Menolak sesuatu yang tidak nyaman bagi dirinya
    c.     Mulai menunjukkan rasa percaya diri
    1.     Menunjukkan kebanggaan atas hasil kerja buatannya
    2.     Berani mengungkapkan pertanyaan atau pendapat
    d.     Dapat menunjukkan kemandirian
    1.     Menolong dirinya sendiri (makan, minum, kegiatan toilet, dll)
    2.     Mampu berpisah dengan orangtua tanpa menangis
    3.     Memilih kegiatan sendiri
    4.     Melakukan kegiatan kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya (gosok gigi, cuci tangan)
    e.     Dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar
    1.     Dapat dibujuk jika menangis
    2.     Menunjukkan ekspresi emosi ketika mengalami ketidaknyamanan (Misal: Diganggu temannya)
    3.     Menunjukkan ekspresi emosi ketika mengalami kegembiraan (Misal: Mendapat hadiah)
    f.      Mulai menunjukkan sikap kedisiplinan
    1.     Memiliki kebiasaan yang teratur (makan, minum, mandi, tidur)
    2.     Sabar menunggu giliran
    g.     Dapat mengenal rasa tanggungjawab
    1.     Menjaga barang milik sendiri dan orang lain
    2.     Meletakkan sesuatu pada tempatnya
    3.     Merapikan alat-alat setelah melakukan kegiatan
    C.      BAHASA
    I.      Anak dapat mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, serta memiliki perbendaharaan kosakata, yang semakin banyak
    a.     Dapat mendengarkan informasi lisan
    1.     Mengikuti dua atau lebih petunjuk/perintah
    2.     Bertanya dan berkomentar tentang cerita yang didengarnya 
    3.     Mendengarkan cerita dan menunjukkan pemahaman melalui bahasa tubuh, menunjukkan gambar, atau menceritakan kembali
    4.     Mengikuti petunjuk dari tape/CD/lagu untuk melakukan gerakan
    b.     Dapat berkomunikasi/berbicara secara lisan dengan jelas
    1.     Menyebutkan nama diri dan orangtua
    2.     Berbicara dengan kalimat sederhana dan jelas
    3.     Menyampaikan pesan dari orangtua ke guru
    4.     Mengambil keputusan ketika dihadapkan pada pilihan
    5.     Mulai bertanya dengan suatu tujuan
    6.     Menyanyikan lagu sederhana
    7.     Menggunakan kata tanya "apa, siapa, dimana"
    8.     Menggunakan kata keterangan (Contoh: Lambat, lucu, dll.)
    9.     Menjawab pertanyaan tentang hubungan sebab akibat secara sederhana
    10. Menggunakan 3-4 kata dalam 1 kalimat
    11. Menyebutkan benda sesuai fungsinya
    12. Menggunakan kata kepunyaan
    13. Meniru bunyi huruf-huruf
    14. Menyebutkan suku kata pertama dari kata yang sudah dikenal saat guru mengucapkan suku kata pertma (Contoh: Mengucapkan suku kata “sil” ketika guru mengucapkan suku kata “pen”)
    15. Mengenali tulisan nama diri sendiri
    16. Menceritakan pengalaman sederhana
    17. Menceritakan kembali cerita yang didengarnya/peristiwa yang dialami secara sederhana
    18. Berkomentar atas cerita yang dibacakan
    19. Berpartisipasi dalam percakapan dengan teman
    c.     Mulai menunjukkan dorongan untuk membaca (pramembaca)
    1.     Tertarik pada buku cerita dan berusaha membaca
    2.     Memegang buku dengan benar dan membalik halaman satu persatu
    3.     Menanyakan arti gambar/tulisan pada buku
    4.     Meminta untuk dibacakan suatu cerita
    d.     Dapat mengenal lambang-lambang sederhana (pramenulis)
    1.     Menunjuk huruf-huruf yang diucapkan guru
    2.     Mengidentifikasi huruf-huruf yang terdapat dalam namanya sendiri
    3.     Menunjukkan benda yang diawali dengan huruf tertentu.
    4.     Menjelaskan apa yang terjadi di dalam gambar
    e.     Dapat menghasilkan coretan-coretan (pramenulis)
    1.     Mengenali tulisan nama diri sendiri
    2.     Mencoret-coret  atau menulis seperti cakar ayam
    3.     Memegang alat tulis dengan benar
    4.     Menghasilkan coretan/tulisan dengan menggunakan berbagai alat tulis
    D.      KOGNITIF
    I.      Anak mampu mengenal konsep  sederhana dan dapat mengklasifikasi
    a.     Dapat mengenal klasifikasi sederhana
    1.     Mengelompokkan benda berdasarkan ciri tertentu (Contoh: menurut bentuk, warna, ukuran, jenis, dll.)
    2.     Menunjukkan benda-benda yang memiliki ciri tertentu (misal: kasar-halus)
    3.     Membedakan rasa, bau, suara
    b.     Mulai menunjukkan pemahaman tentang konsep bilangan
    1.     Membilang 1-10 (tanpa benda yang dibilang/membilang hapalan)
    2.     Membilang dengan benda(dengan menunjukkan benda yang dibilang)
    3.     Mengenal konsep 1- 3
    4.     Menyebutkan empat benda tanpa membilang
    5.     Menyebutkan banyak anggota keluarga
    6.     Membedakan banyak benda (Contoh: sedikit-banyak)
    7.     Menyebutkan konsep bilangan yang menunjukkan urutan (Contoh: Saya yang kedua)
    c.     Mulai menunjukkan pemahaman tentang geometri
    1.     Menunjukkan bentuk geometri (lingkaran, segiempat, segitiga)
    2.     Membedakan benda berdasarkan bentuk geometri
    d.     Dapat mengenal konsep ruang dan posisi
    1.     Membedakan posisi suatu benda (atas-bawah,luar-dalam, jauh-dekat, depan-belakang)
    2.     Mengikuti perintah tentang posisi (Contoh: Duduk di belakang- didepan)
    3.     Menempatkan benda sesuai posisi dalam kehidupan sehari-hari (Contoh: Menempatkan tempat tidur ketika bermain rumah-rumahan sama seperti yang ada di rumah)
    e.     Dapat mengenal konsep ukuran
    1.     Membedakan ukuran sederhana (besar-kecil, panjang-pendek, tinggi-rendah)
    2.     Membedakan benda yang berat dan ringan
    3.     Dapat menyebutkan isi wadah
    f.      Dapat mengenal konsep waktu
    1.     Mengenal waktu pagi, siang, dan malam
    2.     Mengenal konsep sebentar-lama
    g.     Dapat memecahkan masalah sederhana
    1.     Menyusun puzzel 5 keping
    2.     Mencari jejak/maze sederhana
    h.     Dapat mengenal pola sederhana
    1.     Mengurutkan pola sederhana berdasarkan warna, bentuk, ukuran
    2.     Meronce manik-manik dalam pola berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk
    E.      FISIK/MOTORIK
    I.      Anak mampu melakukan  keterampilan gerak dasar secara sederhana dengan koordinasi yang lebih baik
    a.     Dapat melakukan gerak di tempat dengan koordinasi yang lebih baik
    1.     Melakukan senam
    2.     Meniru gerakan binatang, pohon dan benda-benda di sekitar
    3.     Berayun/bergelantungan dengan dua tangan
    b.     Dapat melakukan gerak berpindah tempat dengan koordinasi yang lebih baik
    1.     Berdiri dengan mengangkat satu kaki
    2.     Berjalan dengan koordinasi gerak yang baik.
    3.     Naik turun tangga tanpa berpegangan
    4.     Mendorong, menarik, dan mengendarai mainan beroda atau sepeda roda tiga
    5.     Melompat turun dari ketinggian 10-20 cm
    6.     Memanjat dengan berpegangan
    7.     Berjingkat (berjalan bertumpu pada ujung kaki)
    8.     Berjalan dengan berbagai variasi seperti berjalan lurus, zigzag,dll.
    9.     Menangkap bola dengan dua tangan 
    10. Memasukkan bola ke dalam keranjang dari jarak tertentu
    c.     Dapat melakukan koordinasi mata-tangan dalam rangka kelenturan, kelincahan dan kekuatan
    1.     Membuka/menutup botol
    2.     Memegang benda dengan benar
    3.     Memegang benda dengan telunjuk dan ibu jari
    4.     Mengaduk cairan dengan berbagai alat
    5.     Menuang (air, biji-bijian) tanpa tumpah
    6.     Menggunakan jepitan untuk menjepit sesuatu
    7.     Melukis dengan jari
    8.     Menggunakan kuas, spidol, dan krayon untuk mencoret
    9.     Mengambil dan mengembalikan benda dengan benar
    10. Membuat berbagai bentuk dengan playdough/plastisin/tanah liat
    11. Meremas kertas untuk dijadikan bola
    12. Melipat kertas menjadi dua lipatan secara sederhana
    13. Menjiplak garis horizontal dan vertikal
    14. Menjahit pola sederhana dengan lubang yang besar
    15. Meronce dengan manik-manik yang besar
    16. Menggunting bentuk garis lurus
    17. Memakai pakaian dan mengancingkannya sendiri dengan bantuan
    18. Membuka dan menutup resleting
    19. Memakai sepatu dengan bantuan
    II.   Anak mampu menunjukkan kesehatan fisik dan kebersihan dirinya
    a.     Melakukan rutinitas kesehatan diri sendiri
    1.     Memilih makanan dan minuman sehat
    2.     Menggosok gigi dengan benar sesuai waktuknya dengan bantuan
    b.     Melakukan rutinitas kebersihan dirinya
    1.     Mandi tepat waktu dengan bantuan
    2.     Makan sendiri tepat waktu
    3.     Mau melakukan cuci rambut, membersihkan telinga dan memotong kuku secara teratur dengan bantuan
    F.       SENI
    I.      Anak mampu mengekspresikan diri melalui gerakan dan karya seni
    a.     Dapat bergerak sesuai dengan irama musik
    1.      Bergerak mengikuti irama musik
    2.      Menggerakan kepala, tangan, kaki mengikuti irama musik
    3.      Senam irama dengan berbagai variasi
    4.      Menciptakan gerakan binatang  dan gerakan benda-benda sesuai dengan imajinasi
    b.     Dapat bergerak mengikuti benda-benda di lingkungannya
    1.     Meniru gerakan binatang, dan benda-benda lainnya, seperti: kapal terbang
    2.     Menciptakan gerakan binatang, tanaman dan benda-benda sesuai dengan imajinasinya
    c.     Dapat bernyanyi beberapa lagu
    1.      Bersenandung/menyanyikan kata-kata pada lirik lagu yang diulang,
    2.      Menyanyikan beberapa lagu
    d.     Dapat membuat irama secara sederhana
    1.     Bertepuk tangan membentuk irama
    2.     Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat
    e.     Dapat mengekspresikan suatu karya dengan jari
    1.     Menggambar bebas dengan berbagai media misal: krayon, pensil warna, orang, dll.
    2.     Melukis dengan jari
    3.     Melipat kertas secara sederhana
    4.     Membuat berbagai karya seni sederhana dari berbagai media misal: biji-bijian, potongan kertas dll
    5.     Membuat berbagai bentuk dari plastisin dengan menggunakan cetakan, digulung, dipotong dll

      Indikator PAUD Kelompok Usia 4 – 5 Tahun

    Dibawah ini adalah contoh indikator yang dapat digunakan untuk anak usia 4 sampai 5 tahun.

    Aspek Perkembangan
    Standar Perkembangan
    Perkembangan Dasar
    Indikator



    A.      MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
    I.      Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan, menirukan gerakan beribadah, mengikuti aturan serta mampu belajar berperilaku baik dan sopan bila diingatkan.
    a.   Dapat mengucapkan bacaan doa
    1.       Mengenal Tuhan melalui agama yang dianutnya
    2.       Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
    3.       Memimpin doa

    b.   Dapat menyanyikan lagu-lagu keagamaan
    1.       Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana

    c.  Dapat mengenal bermacam-macam agama
    1.       Menyebutkan tempat-tempat ibadah

    d. Dapat melaksanakan gerakan ibadah secara sederhana
    1.       Melaksanakan gerakan ibadah secara sederhana namun masih perlu bimbingan

    e. Dapat menyebutkan hari-hari besar agama
    1.       Menyebutkan hari-hari besar agama

    f.    Dapat mengenal dan menyayangi ciptaan Tuhan
    1.       Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan, misal: Manusia, bumi, langit, tanaman, dan hewan.
    2.       Menyiram tanaman, memberi makan binatang
    3.       Mau menolong teman
    4.       Menghargai teman
    5.       Mau membagi miliknya, misal: makanan, mainan, dll.
    6.       Meminjamkan miliknya dengan senang hati

    g.   Memiliki rasa sopan santun dan saling menghormati sesama
    1.       Bersikap ramah
    2.       Mengucapkan salam
    3.       Meminta tolong dengan baik
    4.       Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
    5.       Meminta maaf jika melakukan kesalahan
    6.       Berbahasa sopan dalam berbicara
    7.       Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah
    8.       Mau mengalah
    9.       Mendengarkan orang tua/teman berbicara
    10.    Tidak mengganggu teman

    B.      SOSIAL, EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN
    I.      Anak mampu beriteraksi, mulai dapat mengendalikan emosinya, mulai menunjukkan rasa percaya diri, serta mulai dapat menjaga diri sendiri
    a.   Dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa
    1.       Mulai mengajak teman untuk bermain
    2.       Meminta izin bila menggunakan benda milik orang lain
    3.       Mau bekerjasama dengan teman dalam kelompok ketika melakukan kegiatan
    4.       Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
    5.       Berbicara dengan teman sebaya tentang rencana dalam bermain (Misal: Membuat aturan bermain)
    6.       Membuat keputusan ketika bermain dengan teman sebaya (Misal: Memutuskan siapa yang memulai bermain)
    7.       Berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya
    8.       Mendengar dan berbicara dengan orang dewasa
    9.       Mengadukan masalah kepada orang dewasa ketika mengalami ketidaknyamanan dengan teman
    10.    Mau menyapa teman dan orang dewasa
    b.   Dapat menjaga keamanan diri sendiri
    1.       Menghindari benda – benda berbahaya
    c.   Menunjukkan rasa percaya diri
    1.       Menunjukkan kebanggaan terhadap hasil kerjanya
    d.   Dapat menunjukkan kemandirian
    1.       Memasang kancing atau resleting sendiri
    2.       Memasang dan membuka tali sepatu sendiri
    3.       Mampu makan sendiri
    4.       Berani pergi dan pulang sekolah sendiri (Bagi yang dekat dengan sekolah)
    5.       Mampu memilih benda untuk bermain
    6.       Mampu mandi, BAK dan BAB (toilet training) masih dengan bantuan
    7.       Mampu mengerjakan tugas sendiri
    8.       Bermain sesuai dengan jenis permainan yang dipilihnya
    9.       Mengurus dirinya sendiri dengan bantuan, misalnya: berpakaian
    e.   Mulai dapat menunjukkan emosi yang wajar
    1.       Mau berpisah dengan ibu tanpa menangis
    2.       Dapat dibujuk agar tidak cengeng lagi dan berhenti menangis pada waktunya
    f.    Mulai menunjukkan sikap kedisiplinan
    1.       Melaksanakan tata tertib yang ada
    2.       Mengikuti aturan permainan
    3.       Mengembalikan alat permainan pada tempatnya
    4.       Membuang sampah pada tempatnya
    5.       Sabar menunggu giliran
    6.       Berhenti bermain pada waktunya
    g.   Mulai dapat bertanggung jawab
    1.       Melaksanakan tugas yang diberikan
    2.       Menyelesaikan tugas yang diberikan
    3.       Menjaga barang milik sendiri dan orang lain
    4.       Menggunakan barang orang lain dengan hati-hati 
    C.      BAHASA 
    I.      Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata-kata dan mengenal simbol
    a.   Dapat mendengarkan, membedakan, dan mengucapkan bunyi/suara tertentu
    1.       Menyebutkan berbagai bunyi/ suara tertentu
    2.       Menirukan kembali 3 - 4 urutan kata
    3.       Menyebutkan kata-kata dengan suku kata awal yang sama, misal kaki-kali atau suku kata akhir yang sama, misal nama-sama, dll.
    4.       Melakukan 2-3 perintah secara sederhana
    5.       Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
    b.   Dapat berkomunikasi/berbicara secara lisan
    1.       Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana
    2.       Menyenceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana
    3.       Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana
    c.   Dapat memperkaya kosa kata yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari
    1.       Menyebutkan bermacam-macam kata benda yang ada dilingkungan sekitar
    2.       Menyebutkan waktu (pagi, siang, malam)
    d.   Dapat menceritakan gambar (pra membaca)
    1.       Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri
    2.       Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri sederhana (3-4 gambar)
    3.       Menghubungkan gambar/benda dengan kata
    e.   Dapat mengenal hubungan antara bahasa lisan dan tulisan (pramembaca)
    1.       Membaca gambar yang memiliki kata/kalimat sederhana
    2.       Menceritakan isi buku walaupun tidak sama antara tulisan dan yang diungkapkan
    f.    Dapat mengenal bentuk-bentuk simbol sederhana (pramenulis)
    1.       Menghubungkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya
    D.      KOGNITIF
    I.      Anak mampu mengenal dan memahami  berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
    a.   Dapat mengenal klasifikasi sederhana
    1.       Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. Misalnya: Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll
    2.       Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu
    b.   Dapat mengenal konsep-konsep Sains sederhana
    1.         Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-umbian, batang-batangan) balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukkan ke dalam air(terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan (gravitasi), percobaan dengan magnit, mengamati dengan kaca pembesar mencoba dan membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara
    c.   Dapat mengenal bilangan
    1.       Membilang/menyebut urutan bilangan minimal dari 1  sampai 10
    2.       Membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 5
    3.       Menunjukkan urutan benda untuk bilangan 1 sampai 5
    4.       Mengenal konsep banyak - sedikit, lebih – kurang, sama – tidak sama
    5.       Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda- benda sampai 5 ( anak tidak disuruh menulis)
    6.       Menunjuk 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit
    7.       Menyebutkan hasil penambahan (menggabungkan 2 kumpulan benda)
    8.       Menyebutkan hasil pengurangan (memisahkan kumpulan benda) dengan benda sampai 5
    d.   Dapat mengenal bentuk geometri
    1.       Mengelompokkan bentuk-bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat)
    2.       Menyebutkan kembali benda-benda yang menunjukkan bentuk-bentuk geometri
    e.   Dapat memecahkan masalah sederhana
    1.       Mengerjakan maze (mencari jejak) yang sederhana
    2.       Menyusun kepingan puzzel menjadi bentuk utuh (4 – 6 keping)
    3.       Mencari lokasi tempat asal suara
    4.       Memasang benda sesuai dengan pasangannya
    5.       Menyebutkan sedikitnya 12 benda berikut fungsinya
    6.       Menceritakan informasi tentang sesuatu yang diperoleh dari buku
    7.       Menceritakan kembali suatu informasi berdasarkan ingatannya
    8.       Membedakan konsep kasar – halus melalui panca indera
    f.    Dapat mengenal konsep ruang dan posisi
    1.       Menyebutkan konsep depan – belakang – tengah, atas – bawah, luar – dalam, pertama – terakhir – diantara, keluar – masuk, naik – turun, maju – mundur
    g.   Dapat mengenal ukuran
    1.       Membedakan konsep panjang-pendek, jauh-dekat melalui mengukur dengan satuan tak baku (langkah, jengkal, benang atau tali)
    2.       Membedakan konsep berat – ringan, gemuk-kurus melalui menimbang benda dengan timbangan buatan dan panca indera
    3.       Membedakan konsep penuh-kosong melalui mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras, dll
    4.       Membedakan konsep tebal – tipis
    5.       Membedakan konsep tinggi – rendah
    6.       Membedakan konsep besar – kecil
    7.       Membedakan konsep cepat – lambat
    h.   Dapat mengenal konsep waktu
    1.       Membedakan waktu (pagi, siang, malam)
    2.       Menyebutkan nama-nama hari dalam satu minggu, bulan dan tahun
    i.     Dapat mengenal berbagai pola
    1.       Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2 pola yang berurutan. Misalnya merah, putih, merah, putih, merah,….
    2.       Meronce dengan merjan
    j.    Dapat konsep pengetahuan sosial sederhana
    1.       Menceritakan letak  lokasi dari rumah  ke sekolah
    2.       Mengenal berbagai macam profesi (Contoh: Dokter, polisi, dll.)
    3.       Mengenal berbagai macam alat angkutan sederhana (Contoh: Mobil; motor, dll.)

    E.      FISIK/MOTORIK
    I.      Anak mampu melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi,untuk  kelenturan, kelincahan, dan keseimbangan
    a.   Dapat melakukan gerakan di tempat (gerak dasar non lokomotor)
    1.       Memutar dan mengayunkan lengan
    2.       Meliukkan tubuh
    3.       Membungkukkan badan
    4.       Senam fatansi bentuk meniru (misal: menirukan berbagai gerakan hewan, menirukan gerakan tanaman, yang terkena angin sepoi-sepoi, angin kencang dan kencang sekali dengan lincah
    b.   Dapat melakukan gerak berpindah tempat sederhana (gerak dasar lokomotor)
    1.       Berjalan ke berbagai arah dengan berbagai cara, misalnya; berjalan maju di atas garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan ke depan dengan tumit, berjalan ke depan jinjit (angkat tumit), berjalan mundur
    2.       Melompat ke berbagai arah dengan satu atau dua kaki
    3.       Meloncat dari ketinggian 20-30 cm
    4.       Memanjat, bergelantung, dan berayun
    5.       Berdiri dengan tumit
    6.       Berlari kemudian melompat dengan seimbang tanpa jatuh
    7.       Berlari dengan berbagai variasi (menyamping, ke depan dan ke belakang)
    8.       Merayap dengan berbagai variasi
    9.       Merangkak dengan berbagai variasi
    10.    Menaiki benda beroda (Contoh: menaiki sepeda roda dua dengan bantuan roda kecil dua)
    c.   Dapat melakukan gerakan jari tangan untuk kelenturan otot (Motorik halus)
    1.       Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, playdough/tanah liat
    2.       Meremas kertas/koran meremas parutan kelapa dll.
    3.       Menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran
    4.       Meniru melipat kertas sedehana (1-4 lipatan)
    5.       Merekat/menempel
    6.       Menyusun berbagai bentuk dengan balok
    7.       Memegang pensil (belum sempurna)
    8.       Meronce dengan manik-manik
    d.   Dapat melakukan koordinasi mata-tangan
    1.       Mengurus dirinya sendiri dengan sedikit bantuan. Misal makan, mandi, menyisir rambut, mencuci, menggosok/membersihkan sepatu, mengikat tali sepatu, mengkancingkan baju, membuka risleting jaket, dll.
    2.       Menggunting sesuai bentuk melingkar, zigzag, dll.
    3.       Menjahit jelujur 10 lobang dengan tali sepatu
    4.       Melambungkan dan menangkap objek (bola besar)
    5.       Memantulkan bola besar pada posisi diam di tempat
    6.       Memantulkan objek (bola besar) sambil berjalan/bergerak
    II.    Anak mampu melakukan kesehatan fisik dan kebersihan dirinya dengan bantuan
    a.   Dapat menunjukkan ciri-ciri  sehat fisik
    1.       Melakukan berbagai gerakan koordinasi mata-tangan
    2.       Mendemonstrasikan kemampuan motorik kasar seperti melompat dan berlari.
    3.       Memiliki kemampuan mendengar
    4.       Membantu dirinya sendiri (makan, menyisir rambut, memasang tali sepatu dengan sedikit bantuan).
    5.       Mau melakukan (mencuci rambu, membersihkan telinga, dan memotong kuku secara teratur dengan bantuan
    6.       Melakukan BAB sendiri secara benar
    F.       SENI
    I.      Anak mampu mengekpresikan diri dengan menggunakan berbagai media/bahan dalam berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi
    a.   Dapat menggambar sederhana
    1.       Menggambar bebas dengan berbagai media (pensil warna, krayon, arang dll)
    2.       Menggambar bebas dari bentuk lingkaran dan segiempat
    3.       Menggambar orang dengan lengkap dan sederhana.
    4.       Mencap dengan berbagai media (pelepah pisang, batang pepaya, karet busa, dll.)
    5.       Mencetak berbagai media (pasir, adonan tepung dll.
    b.   Dapat mewarnai sederhana
    1.       Mewarnai bentuk gambar sederhana
    2.       Mewarnai bentuk-bentuk geometri dengan ukuran besar
    c.   Dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media
    1.       Menyusun  bentuk-bentuk bangunan sederhana dari balok
    2.       Menyusun bentuk dari kepingan geometri yang sederhana
    3.       Merangkai bentuk dengan lidi
    4.       Membatik dan jumputan sederhana
    5.       Mencocok dengan pola buatan guru
    6.       Bermain warna dengan berbagai media. Misalnya : krayon, cat air, dll.
    7.       Melukis dengan jari (finger painting)
    8.       Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat
    9.       Membuat alat perkusi sederhana (misalnya membuat
    10.   krincingan dari tutup botol)
    11.   Bertepuk tangan dengan 2 pola untuk membuat irama
    d.   Dapat mengekspresikan diri dalam bentuk gerak sederhana
    1.       Menggerakkan kepala, tangan atau kaki mengikuti irama musik/ritmik
    2.       Mengekspresikan diri secara bebas sesuai  irama musik
    e.   Dapat menyanyi dan memainkan alat musik sederhana
    1.       Menyanyikan lagu secara lengkap
    2.       Menyanyikan beberapa lagu  anak-anak
    3.       Mencipta, mengarang syair lagu
    4.       Bermain dengan berbagai alat musik perkusi sederhana
    5.       Mengucapkan syair dari berbagai lagu


    Indikator PAUD Kelompok Umur 5 – 6 Tahun

    Dibawah ini adalah contoh indikator yang dapat digunakan untuk anak usia 5 sampai 6 tahun.
    Aspek Perkembangan
    Standar Perkembangan
    Perkembangan Dasar
    Indikator



    A.      MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
    I.    Anak mampu melakukan ibadah dan perilaku keagamaan secara berurutan dan mulai belajar membedakan perilaku baik dan buruk
    a.    Dapat melaksanakan ibadah, bersyair dan menyanyikan lagu-lagu keagamaan
    1.       Mengenal Tuhan melalui agama yang dianutnya
    2.       Mengenal tempat-tempat ibadah
    3.       Mengenal hari-hari besar agama
    4.       Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan secara berurutan
    5.       Menyebutkan macam-macam agama yang dikenal
    6.       Menyanyi lagu-lagu keagamaan
    7.       Bersyair yang bernafaskan agama
    8.       Mulai terlibat dalam acara keagamaan
    9.       Menyimak beberapa cerita bernuansa keagamaan
    10.    Melaksanakan gerakan beribadah secara berurutan namun belum secara rutin
    b.       Dapat  menyayangi ciptaan Tuhan
    1.       Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan
    2.       Berbuat baik terhadap sesama teman. Misal: Tidak menggangu orang yang sedang melakukan kegiatan
    3.       Menyiram/merawat  tanaman
    4.       Memberi makan binatang
    5.       Suka menolong teman dan orang dewasa
    6.       Menyayangi sahabat
    7.       Mau berbagi dengan orang lain
    c.        Terbiasa berperilaku sopan santun dan saling menghormati sesama
    1.       Bersikap ramah
    2.       Meminta tolong dengan baik
    3.       Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
    4.       Meminta maaf jika melakukan kesalahan
    5.       Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
    6.       Mau mengalah
    7.       Mendengarkan orang tua/teman berbicara
    8.       Tidak mengganggu teman
    9.       Memberi dan membalas salam
    10.    Menutup mulut dan hidung bila bersin/batuk
    11.    Menghormati yang lebih tua
    12.    Menghargai teman/orang lain
    13.    Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
    14.    Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
    d.    Dapat membedakan perbuatan yang benar dan salah
    1.       Membedakan perbuatan yang benar dan salah
    2.       Menyebutkan perbuatan salah dan benar
    B.      SOSIAL, EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN
    I.     Anak mampu beriteraksi, dan mulai mematuhi aturan, dapat mengendalikan emosinya,menunjukan percaya diri, dan dapat menjaga diri sendiri
    a.    Dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa
    1.       Bersedia bermain dengan teman sebaya tanpa membedakan (warna kulit, keturunan, rambut, agama, dll.)
    2.       Mau memuji teman/orang lain
    3.       Mengajak teman untuk bermain/belajar
    4.       Bermain bersama (permainan halma, ular tangga, dll.)
    5.       Berkomunikasi dengan orang dewasa ketika melakukan sesuatu (membuat kue, memasak, dll.)
    6.       Berkomunikasi dengan temannya ketika mengalami musibah (Misal: Sakit, sedih, dll.)
    b.    Dapat menunjukan rasa percaya diri
    1.       Berani bertanya dan menjawab
    2.       Mau mengemukakan pendapat secara sederhana
    3.       Mengambil keputusan secara sederhana
    4.       Bermain pura-pura tentang profesi
    5.       Bekerja secara mandiri
    6.       Berani bercerita secara sederhana
    c.     Dapat menunjukkan  sikap kemandirian
    1.       Memasang kancing atau resleting sendiri.
    2.       Memasang dan membuka tali sepatu sendiri
    3.       Berani pergi dan pulang sekolah sendiri (Bagi yang dekat dengan sekolah)
    4.       Mampu mandi sendiri, BAK dan BAB (toilet training)
    5.       Mengerjakan tugas sendiri
    6.       Bermain sesuai dengan jenis permainan yang dipilihnya
    7.       Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan (misalnya: berpakaian, menggosok gigi, makan)
    d.    Dapat menunjukkan emosi yang wajar
    1.      Mau berpisah dengan ibu
    2.      Menerima kritikan dan saran
    3.      Membantu memecahkan perselisihan/masalah
    4.      Mengekpresikan perasaannya (Misal: Marah, sedih, gembira, kaget, dll.)
    e.     Terbiasa menunjukkan sikap kedisplinan dan mentaati peraturan
    1.      Membuang sampah pada tempatnya
    2.      Merapikan mainan setelah digunakan
    3.      Mentaati peraturan yang berlaku
    4.      Berangkat ke sekolah tepat waktu
    f.     Dapat bertanggung jawab
    1.       Melaksanakan tugas yang diberikan guru.
    2.       Menjaga barang milik sendiri dan orang lain
    3.       Melaksanakan kegiatan sendiri sampai selesai
    4.       Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberkan
    5.       Memelihara milik sendiri
    6.       Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
    g.     Terbiasa menjaga lingkungan
    1.       Memelihara lingkungan. Misalnya: tidak mencorat coret tembok, membuang sampah pada tempatnya, dll.
    2.       Menghemat pemakaian air dan listrik
    3.       Membersihkan peralatan makanan setelah digunakan
    C.      BAHASA 
    I.      Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis, dan berhitung
    a.    Dapat mendengar dan membedakan bunyi suara, kata dan kalimat sederhana
    1.       Membedakan kembali bunyi/suara tertentu
    2.       Membedakan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama (misal: kaki-kali) dan suku kata akhir yang sama (misal: nama-sama dll).
    3.       Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut.
    4.       Melakukan 3 - 5 perintah secara berurutan dengan benar
    5.       Menunjukkan beberapa gambar yang diminta
    6.       Menirukan kembali bunyi/suara tertentu
    7.       Menirukan kembali 4-5 urutan kata
    b.    Dapat berkomunikasi/ berbicara lancar dengan lafal yang benar
    1.       Menyebutkan nama diri, nama orang tua,  jenis kelamin, tanggal dan bulan kelahirannya, alamat rumah dengan lengkap
    2.       Berkomunikasi secara lisan dengan bahasanya sendiri (sesuai usia anak)
    3.       Menceritakan pengalaman/ kejadian secara sederhana dengan runtut
    4.       Menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut
    5.       Menjawab pertanyaan sederhana
    6.       Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks terdiri atas 5 – 6 kata
    7.       Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya, kamu, dia, mereka.
    8.       Menyebutkan nama  benda yang diperlihatkan
    9.       Melakukan percakapan dengan teman sebaya atau orang dewasa
    10.    Menyebutkan gerakan-gerakan. Misanya : jongkok, duduk, berlari, makan dll.
    11.    Memberikan keterangan yang berhubungan dengan posisi/ keterangan tempat. Misalnya : di luar, di dalam, di atas, di bawah, di muka, di depan, di belakang, di kiri, di kanan dsb.
    c.     Dapat memahami bahwa  ada hubungan antara lisan dengan tulisan (pra membaca)
    1.      Menggunakan kata-kata yang menunjukkan urutan
    2.      Membuat gambar dan menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan/ tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
    3.      Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas
    4.      Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri (4 - 6 gambar)
    5.      Membaca buku cerita bergambar dan menceritakannya
    d.    Dapat memahami bahwa  ada hubungan antara gambar dengan tulisan (pramenulis)
    1.      Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya
    2.      Membaca beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan  dan benda yang dikenal atau dilihatnya
    3.      Membuat coretan/tulisan yang berbentuk huruf/kata berdasarkan gambar yang dibuatnya
    4.      Mulai menunjukkan ketetarikan dengan buku/ media cetak
    D.      KOGNITIF
    I.  Anak mampu mengenaldan memahami  berbagai konsep sederhana dan dapat memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari
    a.    Dapat mengenal klasifikasi sederhana
    1.    Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. Misalnya; Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll.
    2.    Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu
    b.    Dapat mengenal konsep-konsep sains sederhana
    1.       Menceritakan hasil percobaan sederhana tentang: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman (biji-bijian, umbi-umbian, batang-batangan, daun dll.)
    2.       Apa yang terjadi jika balon ditiup lalu dilepaskan
    3.       Benda-benda dimasukkan ke dalam air (terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan (gravitasi) 
    4.       Percobaan dengan magnit mengamati dengan kaca pembesar
    5.       Membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara berdasarkan percobaan
    c.     Dapat mengenal bilangan dan memahami konsep-konsep matematika sederhana
    1.       Membilang/menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 20
    2.       Membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 10
    3.       Menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 10
    4.       Membedakan konsep banyak - sedikit, lebih – kurang,  sama – tidak sama
    5.       Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda- benda sampai 10 ( anak tidak disuruh menulis)
    6.       Menunjukkan jumlah yang sama - tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit dari 2 kumpulan benda
    7.       Menyebutkan hasil penambahan (menggabungkan 2 kumpulan benda) dan pengurangan (memisahkan kumpulan benda) dengan benda sampai 10
    8.       Menyebutkan waktu/jam
    d.    Dapat mengenal bentuk geometri
    1.       Mengelompokkan bentuk-bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat, dll)
    2.       Membedakan benda-benda yang berbentuk geometri
    3.       Membedakan ciri-ciri bentuk geometri
    4.       Menyebutkan benda-benda yang berbentuk geometri
    e.     Dapat memecahkan masalah sederhana
    1.       Mengerjakan maze (mencari jejak) yang sederhana (tiga empat jalan)
    2.       Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh (7 – 10 keping)
    3.       Mencari lokasi tempat asal suara
    4.       Memasang benda sesuai dengan pasangannya
    5.       Menunjukkan sedikitnya 12 benda berikut fungsinya
    6.       Menceritakan tentang sesuatu yang diperoleh dari buku
    7.       Menceritakan kembali sesuatu berdasarkan ingatannya
    8.       Membedakan konsep kasar – halus melalui panca indera
    f.     Dapat mengenal konsep ruang dan posisi
    1.       Menyebutkan konsep depan – belakang – tengah, atas – bawah, kiri -kanan, luar – dalam, pertama – terakhir – diantara, keluar – masuk, naik – turun, maju – mundur
    g.     Dapat mengenal ukuran
    2.      Membedakan konsep panjang-pendek, jauh-dekat, lebar/luas - sempit melalui mengukur dengan satuan tak baku (langkah, jengkal, benang, tali, lidi dll)
    3.      Membedakan konsep berat – ringan, gemuk - kurus melalui menimbang benda dengan timbangan/timbangan buatan dan panca indera
    4.      Membedakan konsep penuh-kosong melalui mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras, dll
    5.       Membedakan konsep tebal-tipis, tinggi – rendah, besar-kecil, cepat lambat dsb.
    h.    Dapat mengenal konsep waktu
    1.       Membedakan waktu (pagi, siang, malam)
    2.       Menyebutkan nama-nama hari dalam satu minggu, satu bulan dan mengetahui jumlah bulan dalam satu tahun
    3.       Menceritakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan waktunya misal: waktu tidur, waktu makan, waktu sekolah dll
    i.      Dapat mengenal berbagai pola
    1.      Menggunakan konsep waktu (hari ini, nanti, sekarang, besok, kemarin)
    2.       Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 3-4 pola yang berurutan. Misalnya merah – putih - biru, merah – putih - biru, merah,….
    j.      Dapat mengenal konsep pengetahuan sosial sederhana
    1.       Menceritakan letak  lokasi dari rumah  ke sekolah atau ke tempat-tempat yang dikenalnya
    2.       Mengenal berbagai macam profesi (Contoh: Dokter, polisi, pilot, dll.)
    3.       Mengenal berbagai macam alat transportasi/angkutan sederhana di darat, laut, dan udara (Contoh: Mobil; kapal laut, pesawat terbang,  dll.)
    4.       Memerankan berbagai macam profesi (Contoh: sebagai dokter, polisi, guru, dll.) (bermain peran)
    E.      FISIK/MOTORIK
    I.     Anak mampu melakukan gerakan tubuh fisik secara terkoordinasi, untuk kelunturan sebagai keseimbangan dan kelincahan
    a.   Dapat melakukan gerakan di tempat (motorik kasar)
    1.       Memutar dan mengayunkan lengan
    2.       Meliukkan tubuh
    3.       Membungkukkan badan
    4.       Senam fantasi bentuk meniru. Misal: Menirukan berbagai gerakan hewan, menirukan gerakan tanaman, yang terkena angin (sepoi-sepoi dan angin kencang dan kencang sekali) dengan lincah
    b.   Dapat  melakukan gerak berpindah tempat sederhana (motorik kasar)
    1.       Berjalan ke berbagai arah dengan berbagai cara, misalnya: berjalan maju di atas garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan ke depan dengan tumit, berjalan ke depan jinjit, berjalan mundur.
    2.       Melompat ke berbagai arah dengan satu atau dua kaki
    3.       Meloncat dari ketinggian 30 - 40 cm
    4.       Memanjat, bergelantung, dan berayun
    5.       Berdiri dengan tumit, berdiri di atas satu kaki dengan seimbang
    6.       Berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh
    7.       Merayap dan merangkak dengan berbagai variasi
    8.       Naik sepeda roda dua, naik otopet
    c.    Dapat  melakukan koordinasi mata-tangan (Motorik halus)
    1.       Mengurus dirinya sendiri  tanpa bantuan, misalnya; makan, mandi, menyisir rambut, memasang kancing, mencuci tangan dan melap tangan, mengikat tali sepatu
    2.       Memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2 jari)
    3.       Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, playdough/tanah liat, pasir dll.
    4.       Meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran
    5.       Meniru melipat kertas sederhana (5-6 lipatan)
    6.       Menjahit bervariasi (jelujur dan silang) dengan tali rafia, benang wol, tali sepatu dll
    7.       Menggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk/pola (lurus, lengkung, segitiga)
    8.       Mencocok bentuk
    9.       Menyusun berbagai bentuk dari balok-balok
    10.    Membuat lingkaran dan persegi dengan rapi
    11.    Meronce dengan manik-manik sesuai pola
    12.    Meronce dengan berbagai media. Misal: (bagian tanaman, bahan bekas, karton, kain perca, dll)
    d.   Dapat melakukan gerakan tangan untuk kelenturan otot (motorik kasar)
    1.       Melambungkan berbagai objek berbagai bentuk dan ukuran dengan satu atau dua tangan
    2.       Menangkap objek  sesuai bentuk dan ukuran dengan satu atau dua tangan
    3.       Melemparkan objek ke berbagai arah dengan tangan kiri atau kanan
    4.       Menggulirkan bola menyusuri tanah/lantai dengan satu atau dua tangan
    5.       Melemparkan objek ke sasaran dengan satu atau dua tangan
    6.       Bermain dengan simpai (di gelindingkan sambil berjalan, berlari dsb)
    II.      Anak mampu melakukan kesehatan fisik dan kebersihan dirinya tanpa bantuan
    a.   Dapat melakukan kegiatan untuk kesehatan fisik dan kebersihan diri 
    1.       Melakukan banyak gerakan koordinasi mata-tangan
    2.       Mendemonstrasikan kemampuan motorik kasar seperti melompat dan berlari dengan berbagai variasi
    3.       Memiliki kemampuan mendengar yang baik
    4.       Membantu dirinya sendiri (makan sendiri, menyisir rambut, memasang tali sepatu, dll. tanpa bantuan)
    5.       Melakukan BAB sendiri secara benar
    6.       Membersihkan telinga, mencuci rambut, memotong kuku dengan bantuan orang lain
    F.       SENI
    I.     Anank mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni
    a.    Dapat menggambar sederhana

    1.       Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam) dengan rapi
    2.       Menggambar bebas dari bentuk dasar titik, lingkaran, segitiga dan segiempat, dll
    3.       Menggambar orang dengan lengkap dan proposional
    4.       Mencap dengan berbagai media (jari/finger painting, kuas, pelepah pisang, daun, bulu ayam) dengan lebih rapi
    b.    Dapat mewarnai sederhana
    1.       Mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi
    c.     Dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media
    2.       Menciptakan bentuk bangunan dari balok yang lebih kompleks
    3.       Menciptakan bentuk dari kepingan gometri yang lebih kompleks
    4.       Menciptakan bentuk dengan lidi, tusuk gigi, sedotan dll
    5.       Menganyam dengan berbagai media. Misal: kain perca, daun, sedotan, kertas dll.
    6.       Membatik dan jumputan
    7.       Membuat gambar dengan teknik kolase dengan memakai berbagai media, (kertas, ampas kelapa, biji-bijian, kain perca, batu-batuan, dll.)
    8.       Membuat gambar dengan teknik mozaik dengan memakai berbagai bentuk/ bahan( segi empat, segitiga, lingkaran dll)
    9.       Mencocok dengan pola buatan guru atau ciptaan anak sendiri
    10.    Bermain warna dengan berbagai media. Misal : Krayon, cat air, benang, kelereng dll
    11.    Melukis dengan jari (finger painting)
    12.    Melukis dengan berbagai media (kuas, bulu ayam, daun-daunan dll)
    13.    Membuat berbagai bunyi dengan berbagai alat (misal: gitar, tamburing, dll)
    14.    Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-daunan dll
    15.    Mencipta alat perkusi sederhana dan mengekspresikan dalam bunyi yang berirama
    16.    Bertepuk tangan dengan 3 pola
    17.    Bertepuk tangan  membentuk irama
    18.    Menciptakan sesuatu dari bahan bekas (misal: membuat mobil-mobilan dari kardus bekas dll)
    d.    Dapat mengekspresikan diri dalam bentuk gerak sederhana
    1.       Mengekspresikan berbagai gerakan kepala, tangan atau kakisesuai dengan irama musik/ritmik dengan lentur
    2.       Bergerak bebas dengan irama musik
    3.       Menari menurut irama/musik yang didengar
    4.       Menyanyi sambil berekspresi sesuai lagu anak
    5.       Mengekspresikan diri dalam gerak bervariasi
    e.     Dapat menyayi dan memainkan alat musik sederhana
    1.       Menyanyi lebih dari 20 lagu anak-anak
    2.       Menyanyi lagu anak sambil bermain musik
    f.     Dapat menampilkan sajak sederhana dengan gaya
    1.       Mengucapkan sajak dengan ekspresi yang bervariasi. Misal : perubahan intonasi, perubahan gerak dan penghayatan
    2.       Mengekspresikan gerakan sesuai dengan syair lagu dan cerita
    3.       Mengucapkan syair sajak sambil diiringi senandung lagunya
    g.     Dapat melakukan gerakan pantomim
    1.       Menceritakan gerak pantomin ke          dalam bahasa lisan
  2. Pilih tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester.
  3. Buat “Matrik Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema. Dalam langkah ini yang harus dilakukan adalah memasukkan hasil belajar dan/atau indikator ke dalam jaringan tema.
  4. Tetapkan alokasi waktu untuk setiap jaringan tema dengan memperhatikan keluaan cakupan pembahasan tema dan minggu efektif lembaga.


Contoh format Program Semester :

program semester paud








KEGIATAN PAUD CENDEKIA ADALAH PEMBELAJARAN TEMATIK YANG SANGAT DISUKAI OLEH NAKA-ANAK......LIHAT AJA MENYENANGKAN BUKAN?????