Selasa, 03 Maret 2015

METODE PENGEMBANGAN SENI



PERENCANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA

DI TAMAN KANAK-KANAK

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran seni rupa di taman kanak-kanak, perlu adanya perencanaan pembelajaran sehingga anak-anak dapat termotivasi dalam berkarya. Ada beberapa metode pembinaan yang dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan potensi dan mengembangkan minat serta bakat anak terhadap seni rupa sejak usia dini.

A.    METODE PEMBINAAN SENI RUPA DI TK
Metode-metode pembinaan yang dapat dikembangkan antara lain:

1.      Metode Pembinaan Ekspresi
Pembinaan ekspresi adalah pembinaan proses pengungkapan tentang isi jiwa baik itu pikiran, perasaan, ataupun kehendak dengan cara-cara anak itu sendiri (Self Expression, menurut Lowenfeld).
                        Pembinaan ekspresi itu dapat dilakukan melalui dua hal yaitu:
a.    Memberikan rangsangan (Stimulus) pada anak untuk mengaktifkan pengungkapan isi jiwa baik dengan cara:

1.    Pendekatan langsung pada alam dan peristiwa-peristiwa diluar kelas missal: Mengamati cahaya dan bayangan, Mengenal macam-macam Aroma, tekstur, dll.
2.     Pembangkitan minat berdasarkan pengalaman anak

b.     Melatih Keberanian, Spontanitas dan Keterampilan menggunakan bermacam-macam media ungkap sebagai sarana mengekspresikan isi jiwa baik denga cara:

1.     Eksplorasi yaitu Kegiatan menjelajah, mencoba-coba ide-ide atau material lain.
2.     Eksperimen yaitu Kegiatan menemukan hal-hal baru yang didapat dalam proses mencoba berbagai media ungkap.

2. Metode Pembinaan Kreativitas
            Pembinaan kreativitas adalah pembinaan dalam hal kemampuan mencipta, menanggapi persoalan, mudah menyesaikan diri disetiap situasi, memiliki keaslian (orisinilitas maupun kepribadian) serta memiliki kemampuan berpikir secara menyeluruh.




 3.  Metode Pembinaan Sensitivitas
            Pembinaan Sensitivitas adalah pembinaan dalam hal kepekaan menerima stimulus/rangsangan dari luar yang diserap melalui panca indera. Cara membina Sensitivitas dapat ditempuh melalui:
a.      Latihan Melihat/Mengamati sesuatu.
Misalnya: Mengamati macam-macam bentuk, warna, tekstr dengan susnan yang berbeda, kemudian diserap leh anak sehingga menimbulkan berbagai tanggapan dan perasaan.
b.     Latihan merespon pengalaman sensori.
Misalnya: Mengenal karakter macam-macam tekstur dengan meraba permukaan suatu benda.
c.      Mempelajari atau Menganalisa Susunan Suatu Benda atau Karya Seni.
Misalnya: Mula-mula anak mengamati susunan benda (Obyek), kemudian anak menganalisa kondisidan karakter objek, selanjutnya dicoba mengungkap hasil pengamatan itu.

            4. Metode Pembinaan Keterampilan
Pembinaan keterampilan adalah pembinaan pada segala macam teknik penggunaan serta pengenalan alat-alat atau media ungkap seni rupa. Misalnya: Anak berlatih teknik melukis dengan kuas yang menggunakan media cat air.

B.     JENIS KEGIATAN SENI RUPA DI TK
Kegiatan seni rupa di TK pada dasarnya bersifat fleksibel dan terfokus pada pengalaman masing-masing anak. Pengalaman ini akan menimbulkan kesan yang mendalam dan memberikan kesenangan. Kepuasan dan kenyamanan jika anak tidak keilangan rasa percaya dirinya. Rasa percaya diri ini merupakan faktor utama dalam mencapai kesenangan dan kesuksesandalam pengalaman seni anak. Pengalaman belajar yang menyenangkan dan kaya eksplorasi itu yang dibutuhkan anak, bukan hasil karyanya.

Agar anak termotivasi untuk berkarya seni maka ada beberapa jenis kegiatan seni rupa yang dapat diberikan untuk mereka diantaranya adalah:
1.     Menggambar;
2.     Melukis;
3.     Mencetak;
4.     Kolase;
5.     Membentuk dengan Bahan Lunak;
6.     Membangun Konstruksi dengan bahan-bahan bekas;
7.     Mematung dengan bahan kertas Koran;
8.     Kerajinan Tangan.



C.     PEMILIHAN TEMA DALAM KARYA SENI RUPA DI TK
Karya seni rupa. Tema yang disenangi anak TK biasanya bersumber dari realita dunia anak meliputi:

1.     Subjek dari Karya Seni Rupa Anak TK.
Menurut Lark, Betty. 1967:28, Subjek yang paling digemari anak adalah:
- Manusia;
- Rumah dan Kereta Api;
- Pesawat Terbang dan Kereta Dorong;
- Kapal Laut;
- Kendaraan;
- Binatang dan Tumbuhan

2.     Perkembangan Representasi Objek Tunggal dalam Karya Seni Rupa Anak TK.
  • Makhluk Hidup
Berikut adalah Ragam Representasi (Ungkapan Visual) Karya Gambar dan Modeling menurut Versi Anak yaitu:
Makhluk hidup menjadi lingkungan terdekat anak dan menjadi bagian dari kehidupannya. Subjek dalam kategori makhluk hidup ini meliputi:

A.    MANUSIA
Karakteristik Karya Seni Rupa Bentuk Manusian anak TK adalah:
1.     Berbentuk Head – Man (Manusia kepala)
Yaitu Bentuk manusia yang ditampilkan adalah bentuk Pra- bagan sederhana yaitu:
- Bentuk bundar atau oval;
- Lengkap dengan mata, hidung, mulut, dan telinga;
-  Berfungsi sebagai kepala dan badan;
-  Tangan dan Kaki berbentuk garis yang melekat pada bundaran.
2. Berbentuk Leg- man (Manusia Kaki)
Yaitu Bentuk manusia yang ditampilkan adalah bentuk Bagan atau Skematik yang matang yaitu:
- Kepala berbentuk lingkaran kecil;
- Kaki Panjang

B.     BINATANG
Karakteristik Karya Seni Rupa Bentuk Binatang pada anak TK adalah:
- Skema atau bagan menyerupai manusia;
-  Kepala dan Badan berbentuk Oval;
-  Kakinya Panjang;
-  Rata-rata berbentuk Kuda.
C.     TUMBUHAN
Karakteristik Karya Seni Rupa Bentuk Tanaman pada anak TK adalah:
-  Biasanya berbentuk Manusia dan Hewan;
-  Berbentuk Gambar skema Pohon dan Bunga
a.      Skema Kancing: 
Bunga digambar berupa lingkaran kecil dan garis vertical pendek dibawahnya;
b.     Skema Daisy: 
Bunga digambar menyerupai bentuk bunga daisy berbentuk lingkaran besar dengan garis lengkung mengelilinginya dan garis vertical pendek dibawahnya;
c.     Skema Tulip: 
Bunga digambar menyerupai bentuk bunga tulip berbentuk bulan sabit.

Ø  Benda Buatan Manusia
Selain Makhluk Hidup, Subjek benda buatan manusia yang berkesan bagi anak adalah:

A.    Rumah dan Tata Ruang Dalam
v  Menampilkan satu atau tiga sisi rumah dengan atap atas berbentuk segitiga;
v  Mempunyai pintu dan jendela;
v  Jarang menampilkan tata ruang dalam (interior).

B.     Transportasi
v  Biasanya anak-anak suka menggambar kereta api, kapal, mobil, pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa.
v  Untuk Kereta bentuk Pra bagan adalah kotak-kotak berjajar.

Karya seni rupa (Gambar) anak TK dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori yaitu:
1.     Gambar Spontan, yaitu gambar yang dibuat atas inisiatif anak sendiri sebagai suatu kegiatan bermain.
2.     Gambar Bebas atau Sukarela, yaitu gambar yang dibuat atas permintaan guru, orang tua atau teman-teman namun tema dan bjek gambar dipilih sendiri oleh anak.
3.     Gambar Terarah, yaitu gambar yang tema/topiknya sudah ditentukan.
4.     Menyalin Gambar atau melengkapi Gambar, yaitu gambar telah disiapkan contohnya dalam format lembar kerja siswa.

Dari keempat kategori tersebut, jenis gambar spontan merupakan jenis gambar yang dinilai paling sesuai dengan kebutuhan anak TK.



PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA
DI TAMAN KANAK – KANAK
Berbagai metode pembinaan yang telah anda pelajari pada kegiatan belajar I akan sangat membantu anak dalam proses penciptaan karya seni rupa yang melibatkan berbagai macam pengalaman indrawi, perseptual, dan  psikomotorik.
Berikut ini akan dipaparkan proses yang terjadi dalam diri anak yang melibatkan hal berikut ini :
1. Kegiatan mengamati (seeing) proses awal penciptaan karya yang dimulai  dengan memberikan stimulus dengan atau rangsangan kepada anak untuk mengaktifkan fungsi indrawinya, khususnya indra penglihatan untuk mengobservasi berbagai gejala lingkungan alam, peristiwa – peristiwa itu ada di luar kelas atau hal – hal yang menarik perhatian anak yang akan memicu munculnya gagasan atau ide – ide yang segar dan kreatif. Proses ini disebut juga dengan kegiatan membangkitkan minat, pengalaman imajinatif dan subjektif anak melalui berbagai pendekatan misalnya, dengan alat peraga, cerita, dan bermain peran.
2. Kegiatan merasakan (Feeling) pada proses selanjutnya pengalaman indrawi beralih ke proses pembentukan sensitivitas visual perseptual melalui pengalaman apresiatif dalam merasakan, menikmati berbagai jenis stimulus dari luar, misalnya nilai keindahan dari bunga, nilai humor dari tokoh badut atau kartun, nilai heroik dari jagoan robot.
 
3. Kegiatan berpikir (Thinking) proses visual perseptual yang terjadi dalam diri anak tidak hanya melibatkan pengalaman indriawi dan perseptual saja, namun juga kemampuan kognitif seperti kemampuan berpikir kritis, menganalisis, menanggapi atau merespon secara verbal dan visual.
 
1.   Kegiatan berkarya (doing) proses berkarya merupakan proses memvisualisasikan mewujudkan gagasan atau ide ke dalam wujud karya dwimatra atau trimatra melalui kecakapan praktis dalam memanfaatkan media (bahan dan alat).
Dalam pembatasan ini kita akan mempelajari Proses Penciptaan Karya Seni Rupa menurut kategori karya dwimatra dan trimatra termasuk pula karya kriya (keterampilan seni rupa).   
A.      Proses Penciptaan Karya Seni Rupa Dwimatra
1.    Menggambar ekspresi atau biasa yang disebut gambar bebas adalah media ekspresi seni rupa dwimatra yang paling ekspresif yang dapat secara langsung digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau ide dari dalam diri seorang anak secara bebas.
Dalam aktivitas kreatif anak lebih mengutamakan self expression seperti menuangkan gagasan dan perasaannya. Unsur visual yang paling menonjol adalah kualitas goresan atau tarikan garis atau sapuan kuas dan kualitas warna.

Proses kreasi adalah sebagai berikut :
a. Proses diawali dengan memberi stimulus untuk membangkitkan imajinasi anak  dan minat anak
b. Proses merasakan atau menghayati dapat dibantu dengan alat peraga   mainan
c. Proses berfikir akan membantu anak lebih fokus dan membangkitkan daya imajinasi
d. Proses berkarya akan melibatkan kemampuan anak menguasai media gambar,  cat air, dan krayon

2.      Lukisan Jari atau Finger Painting
Melukis bebas, menggambar bebas atau ekspresi yakni media ekspresi seni rupa dwimatra.
Dalam membuat lukisan dengan jari – jari tangan hal utama yang perlu diperhatikan adalah penggunaan cat yang khusus. Dalam hal ini anda membeli cat jari atau membuatnya sendiri dari bahan – bahan sederhana yang ekonomis harganya. Karya tulis jari mengutamakan self expression yang lebih mementingkan menuangkan gagasan dan perasaan.Unsur visual yang paling menonjol adalah kualitas goresan atau tarikan garis atau sapuan tangan dan permainan warna.
Proses kreasi adalah sebagai berikut :
a. Proses diawali dengan memberi stimulus untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu anak akan materi baru yang akan dipelajarinya melalui contoh karya finger paint.  
b. Proses merasakan atau menghayati dapat dicapai dengan memberi kertas gambar berukuran besar A-1, agar anak puas mengeksplorasi bermacam – macam gerak jari – jari tangan dan membuat beragam coretan atau sapuan tangan.
c. Proses berfikir akan membantu anak lebih fokus dan membangkitkan daya imajinasi / fantasi anak, sehingga anak mampu merespon lebih tepat dan lancar.
d. Proses berkarya akan melibatkan kemampuan anak menguasai media melukis langsung dengan jari – jari tangan sebagai alat yang utama.
3.      Melukis dengan sedotan
Dalam membuat lukisan dengan sedotan hal utama yang perlu diperhatikan adalah penggunaan sedotan limun yang cukup kuat, besar, dan tidak mudah sobek. Cara mengerjakan dengan nuansa bermain yang mengutamakan ekspresi tiupan yang spontan dan tak terduga.
Unsur visualnya yang paling menonjol adalah efek semburan cat dan komposisi warna 
cat serta teknik tiup.

Proses kreasi adalah sebagai berikut :
a.      Proses diawali dengan memberi stimulus untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu anak akan materi baru yang akan dipelajarinya melalui contoh karya lukis sedotan.
b.     Proses merasakan atau menghayati dapat dicapai dengan memberi kertas gambar berukuran besar A-2 dan warna – warna cat yang kontras agar anak puas mengeksplorasi berbagai macam jenis tiupan, baik tiupan lembut hingga tiupan kuat.
c.      Proses berfikir sejenak membantu anak perlu dan lebih fokus serta mampu membangkitkan daya imajinasi / fantasi sehingga anak dapat merespon lebih tepat dan lancar.
d.     Proses berkarya akan melibatkan kemampuan anak menguasai media (alat dan bahan) melukis dengan sedotan sesuai perkembangan usianya.
4.      Mencetak
Mencetak adalah memindahkan gambar ke atas kertas atau bahan lain dengan menggunakan acuan cetak yang terbuat dari berbagai jenis bahan, misalnya : mencetak dengan anggota tubuh, mencetak dengan bahan alam, dan mencetak dengan bahan – bahan atau benda – benda temuan.

            Aktivitas kreatif yang lebih mementingkan dan mengutamakan kepekaan estetik dan keterampilan motorik. Unsur visual yang paling menonjol adalah keserasian dan keindahan penataan bentuk dan warna serta keterampilan teknik cetak.
            Keterampilan cetak ada dua (2), yaitu :
1.        Mencetak dengan anggota tubuh
Proses kreasi adalah sebagai berikut :
a.      Proses diawali dengan memberi stimulus dengan memberikan dan membangkitkan minat dan rasa ingin tahu anak akan materi baru yang akan dipelajarinya melalui contoh karya mencetak dengan anggota tubuh (jari – jari, tampak tangan, tampak kaki).
b.  Proses merasakan atau menghayati dapat dicapai dengan memberi kertas gambar berukuran besar A-3 agar anak puas mengeksplorasi bermacam – macam cap jari – jari tangan.
 
c.      Proses berfikir akan membantu anak lebih fokus dan membangkitkan daya imajinasi / fantasi anak sehingga anak mampu merespon lebih cepat dan lancar.
d.     Proses berkarya akan melibatkan kemampuan anak menguasai beragam media cetak (bahan dan alat) sesuai tingkat perkembangan usianya.
 
2.        Mencetak dengan bahan alam
a.    Proses kreasi adalah sebagai berikut :
1.     Proses diawali dengan memberi stimulus untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu anak akan materi baru yang akan dipelajarinya melalui contoh karya mencetak dengan bahan alam.
2.     Proses merasakan atau menghayati dapat dicapai dengan memberi kertas gambar berukuran besar A-3 agar anak puas mengeksplorasi bermacam – macam gerak jari – jari tangan dan membuat beragam coretan atau sapuan tangan
3.     Proses berfikir akan membantu anak lebih fokus dan membangkitkan daya imajinasi / fantasi anak, sehingga anak mampu merespon lebih tepat dan lancar
4.     Proses berkarya akan melibatkan kemampuan anak menguasai beragam media cetak (bahan dan alat) sesuai tingkat perkembangan usianya.
 
B. Proses Penciptaan Karya Seni Rupa Tri Matra 1. Merakit konstruksi
Pengertian merakit adalah menyusun dan menggabungkan bagian–bagian atau komponen terpisah sehingga mengasilkan wujud tertentu dengan struktur bentuk yang utuh. Hal ini yang perlu diperhatikan adalah kecermatan merakit, keseimbangan, dan keharmonisan bentu.
Proses kreasi adalah sebagai berikut :
a.   Proses diawali dengan memberi stimulus untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu anak akan materi baru yang akan dipelajarinya melalui contoh karya mencetak dengan bahan alam.
b.   Proses merasakan atau menghayati dapat dicapai dengan memberi kertas gambar berukuran besar A-3 agar anak puas mengeksplorasi bermacam – macam gerak jari – jari tangan dan membuat beragam coretan atau sapuan tangan.
c.   Proses berfikir akan membantu anak lebih fokus dan membangkitkan daya imajinasi / fantasi anak, sehingga anak mampu merespon lebih tepat dan lancar.
d.  Proses berkarya akan melibatkan kemampuan anak menguasai beragam media cetak (bahan dan alat) sesuai tingkat perkembangan usianya

H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2638.JPG
H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2639.JPG H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2640.JPG
H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2720.JPG H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2722.JPG H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2724.JPG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar