Selasa, 03 Maret 2015

GAME PAUD CENDEKIA WONOREJO KENCONG



Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini


Bermain memiliki berbagai manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh anak. Selain menimbulkan rasa senang, bermain menjadi sarana anak-anak agar dapat mengembangkan diri secara optimal, baik pada aspek fisikmotorik, sosial-emosional, kognitif, dan bahasa. 
“Dengan bermain maka energi yang tertahan bisa disalurkan, otot tubuh, pertumbuhan tulang belulang, gerakan motorik kasar dan motorik halus, dapat berkembang lebih baik,” jelas psikolog senior dan pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dra Mayke S Tedja saputra.

Bermain juga bisa mengasah aspek sosial-emosional. Mengingat bermain adalah aktivitas yang bebas dari penilaian, melalui bermain mereka dapat menyalurkan emosi yang terpendam, meluapkan rasa tertekan atau rasa senang, misalnya, melalui teriakan yang disuarakan ketika bermain. 

Anak perlu mengatur diri agar tidak memaksakan kehendaknya, menyesuaikan dengan apa yang disepakati kelompok teman, dapat menerima kekalahan, bersikap sportif, adil, dan tidak mudah menyerah ketika mengalami kesulitan.

Bermain juga baik untuk mengembangkan aspek kognitif. Sebab, ketika bermain anak perlu berpikir untuk menentukan strategi yang jitu agar dapat memenangkan permainan, memfokuskan perhatiannya pada apa yang sedang dilakukan. 

“Mereka juga mencari solusi ketika ada masalah yang muncul, mengorganisasi teman-teman agar tercipta kerja sama tim, dan meng hubungkan pengalaman masa lalu dengan tindakannya di masa sekarang,” kata Mayke yang juga play therapist. 

Tak hanya itu, kemampuan bahasa pun semakin fasih. Melalui percakapan dengan teman, kosakata semakin kaya. Anak-anak dapat saling berbagi pengetahuan.









































Tahukah Anda? Bermain dengan mainan sangat bermanfaat bagi
anak usia dini usia 0-6 tahun. Mengapa? Karena  bermain dapat membantu
tumbuh kembang anak dan memberikan manfaat antara lain:
1.    Merangsang fungsi panca indera anak, misalnya :
  • Mainan dengan suara
  • Mainan dengan warna
  • Mainan dengan bermacam tekstur (halus/kasar)
2.    Meningkatkan ketangkasan, misalnya:
  • Melatih anak merangkak, berjalan, melompat dengan satu kaki
  • Bermain bola
3.    Meningkatkan kecerdasan berbahasa, misalnya:
  • Puzzle, menyusun balok, dan petak umpet
  • Main tebakan dan membaca buku
4.    Meningkatkan interaksi social antara anak dengan orang tua atau temannya.

Saran:
  • Anak usia dini sebaiknya lebih banyak bermain dan beraktivitas fisik daripada menonton televise dan media atau perangkat berlayar lainnya.
  • Anak usia dini kurang dari 3 tahun dapat menonton televisi dengan tayangan berkualitas 1 sampai dengan 2 jam sehari.

H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2628.JPG H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2629.JPG H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2630.JPG
H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2631.JPG H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2632.JPG H:\DCIM\100MEDIA\IMG_2633.JPG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar